Mahasiswa Medan dan Bengkulu Dizolimi, Mahasiswa Langsa Turun Aksi

Mahasiswa Medan dan Bengkulu Dizolimi, Mahasiswa Langsa Turun Aksi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Menuntut keadilan akan peserta aksi yang di tindas saat melakukan Aksi di Medan dan Bengkulu, puluhan mahasiswa Kota Langsa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kota Langsa menggelar aksi Solidaritas yang di pusat di Polres Langsa, Rabu (26/9/2018).

Pantauan Media Kliksatu.co.id para mahasiswa melakukan start dari mesjid Darul Falah Langsa titik kumpul utama, selanjutnya melakukan Long Marc menuju ke kantor polres Langsa, sembari berjalan masa menyanyikan lagu buruh tani.

Sesampainya di bundaran tugu meriam para mahasiswa melakukan orasi, “wahai kepolisian, kami masyarakat kepolisian, kami bukan teroris, seharusnya kepolisian hari ini harus membuka fikirannya, harus membuka hatinya, bahwa kami Mahasiswa masyarakat Indonesia, kepolisian seyogyanya mengayomi masyarakat, tapi hari ini bukan mengayomi malah menganiaya, katanya kepolisian yang menegakkan hukum, tapi aparat yang melanggar hukum, ” ujar seorang orator.

Kemudian orator selanjutnya mengatakan, hari ini kami turun kejalan menyuarakan keadilan, beberapa hari lalu terjadi bentrokan antara mahasiswa yang melakukan aksi dengan pihak kepolisian seperti yang terjadi di Bengkulu dan Kota Medan.

“Peserta Aksi di zolimi kawan-kawan, kami butuh pengamanan bukan penghianatan dan ke zoliman, dari pada mati di atas kasur lebih baik mati di medan tempur,” kata orator.

“Yang katanya negara kita Indonesia demokrasi, lagi-lagi telah di ceridai oleh, kepolisian,”.

“Kita hari ini butuh pengamanan, kita butuh pengayoman, kita hari ini butuh keadilan, bukan memberi penganiayaan dan penghianatan, kawan kita telah di aniaya di pukuli di zolomi, siapa yang melakukan itu kawan-kawan,” ujar orator, spontan peserta aksi menyambut dan menjawab “polisi”.

Adapun Petisi Aksi Solidaritas yang di gelar HMI cabang Langsa yakni,
1. Mengutuk tindakan aparat kepolisian yang membantasi ruang-ruang Aspira langsung oleh mahasiswa.
2. Menangkap segera oknum yang dengan sengaja membuat terjadinya bentrokan antara mahasiswa dengan kepolisian.
3. Meminta Kapolri agar mengusut tuntas tindakan represif yang di lakukan oleh anggota kepolisian terhadap mahasiswa.
4. Meminta Kapolri untuk mengevaluasi kinerja Kapolda Bengkulu dan sumut.
5. meminta Kapolri menginstruksikan Kapolres kota Medan untuk meminta maaf kepada mahasiswa dengan bicara di media massa cetak dan online.

Tuntutan yang di ajukan oleh HMI cabang Langsa dalam Aksi Solidaritas di sambut dan di setujui oleh pihak kepolisian polres Langsa, Wakapolres Langsa Kompol Budi Darma SH.

“Kita dari pihak kepolisian kota Langsa menyetujui apa yang di ajukan oleh adek-adek Mahasisiwa, pada hari ini kami meminta maaf kepada adek-adek tidak ada bapak Kapolres di tempat, Namun setelah pulang Bapak Kapolres nantinya apa yang di sampaikan hari ini akan di tindak lanjuti,” ujarnya.

Selanjutnya ia mengatakan, bahwa yang melakukan arogansi terhadap peserta demontrasi itu adalah oknum-oknum kepolisian bukan institusi kepolisian.

Selanjutnya ia mengatakan, akan menindak lanjuti tuntutan dari HMI cabang Langsa, hadirnya para mahasiswa sehubungan dengan Aksi Solidaritas tersebut, sebagai ajang silaturahmi antar mahasiswa dengan pihak kepolisian polres kota Langsa, katanya.

Sebelum beranjak pulang meninggalkan kantor polres Langsa, para mahasiswa mengucapkan terimakasih atas sambutan baik dari kepolisian.

“Kami HMI cabang Langsa mengucapkan terimakasih kepada kepolisian yang telah menyetujui Petisi Aksi Solidaritas yang kamu laksanakan, kami akan menunggu proses tindak lanjut dari kesalahan yang di lakukan oleh oknum-oknum kepolisian,” ujar Hamid Ilham.

Selanjutnya para peserta Aksi berpamitan dengan kepolisian dengan bersalaman dan kembali melakukan Long Marc berjalan kaki dari kantor polres Langsa menuju mesjid Darul Falah Langsa.[klk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita