Ijtimak Ulama Dukung Prabowo, Gerindra: Kubu Jokowi Dihantui Kekalahan

Ijtimak Ulama Dukung Prabowo, Gerindra: Kubu Jokowi Dihantui Kekalahan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ijtimak Ulama jilid II memutuskan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno pada Pilpres 2019. Dukungan tersebut ditandai dengan penandatanganan pakta integritas yang berisi 17 poin kesepakatan.

Politikus Muda Partai Gerindra TB Ardi Januar menilai, kesepakatan antara pasangan Prabowo-Sandi dengan para ulama membuat semangat umat semakin bergeliat. 

"Ijtimak Ulama II ini ternyata tidak hanya membuat dukungan Prabowo-Sandi semakin kuat, tetapi juga telah membuat kubu sebelah (Jokowi-Ma'ruf) semakin panik dan dihantui kekalahan," kata Ardi di Jakarta, Senin (17/9/2018).

Hal itu, ujar Ardi, terlihat dari sikap reaktif yang ditunjukkan para pendukung Jokowi dalam menyikapi hasil Ijtimak Ulama.

"Mulai dari Kepala Staff Presiden Moeldoko, politisi PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, Nasdem dan PPP ramai-ramai buka suara di media dan bersikap 'nyinyir' terhadap Ijtimak Ulama kedua. Mereka secara keroyokan telah mendegradasi aksi dukungan ini," jelasnya.

Padahal, kata Adri, Ijtimak Ulama merupakan hak asasi yang masih berjalan dalam koridor demokrasi. 

"Para ulama tentu memiliki pertimbangan yang sangat matang kenapa mereka mendukung Prabowo dan kenapa tidak mau dukung Jokowi," tuturnya.

Beberapa waktu sebelumnya, di salah satu pondok pesantren di Jakarta, ada acara deklarasi mendukung Jokowi. Tidak ada satu pun pendukung Prabowo-Sandi yang reaktif dan nyinyir terkait acara tersebut. 

"Pendukung Prabowo-Sandi mengerti bahwa dukung mendukung dalam kompetisi demokrasi adalah hal biasa dan harus dihormati," ujarnya.

"Reaktifnya kubu Jokowi menyikapi hasil Ijtima ulama bukti mereka tengah dilanda kepanikan akut. Dan kepanikan telah mendekatkan mereka dengan kekalahan," pungkasnya. [tsc]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA