Skenario Alternatif Prabowo - Sandiaga Uno

Skenario Alternatif Prabowo - Sandiaga Uno

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Beberapa hari jelang pendaftaran capres-cawapres, koalisi Prabowo Subianto belum menentukan satu nama cawapres yang final akan diumumkan mendampingi Prabowo di Pipres 2019. Alih-alih kandidat yang diusung hasil lobi-lobi partai, kadang nama yang diputuskan justru tak pernah dibicarakan.Di antara nama yang tak pernah mengemuka itu adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Uno. Sebagai alternatif, boleh saja nama Wakil Gubernur DKI itu disebut punya peluang mendampingi Prabowo.

Sama berpeluangnya dengan Anies Baswedan, meski Anies sudah menolak tawaran ini.Nama pengusaha yang masyhur dengan program OK OCE itu, setidaknya di lingkaran Prabowo, pernah disebut. Sandi punya cukup syarat untuk mendongkrak Prabowo. Masih muda, punya popularitas, bisa mewakili timur karena berdarah Gorontalo, lalu dinilai bisa merangkul kalangan muslim, hingga punya logistik cukup untuk bertanding.

Dalam perbincangan santai dengan kumparan akhir pekan lalu di salah satu kedai kopi di Pasar Santa, Jakarta Selatan, Minggu (29/7), politikus berusia 49 tahun itu tak membantah adanya tawaran untuk maju mendampingi Prabowo di Pilpres 2019.

Namun, Sandi seirama dengan Anies dalam merespons setiap isu pencapresan. Sandi menyebut, saat ini, dia merasa perlu menjaga amanahnya sebagai wagub DKI Jakarta bersama Anies.

"Saya sih sama dengan Mas Anies dalam hal ini. Karena kemarin di Jakarta begitu berat berjuangnya, begitu berat dalam mendapatkan amanah. Saya rasa bahwa tugas saya sekarang di Jakarta," ucap peraih IPK 4.0 di George Washington University itu.

Prabowo bersama Anies dan Sandi
Prabowo bersama Anies dan Sandi
Menurut Sandi, Anies lebih berpeluang maju di Pilpres. Begitu juga banyak tokoh lain yang disebutnya lebih hebat mendampingi Prabowo menghadapi Jokowi, ketimbang Sandi.

"Banyak tokoh lain yang jauh lebih mumpuni yang menurut saya di 2019 ini bisa memberikan warna bagi pilpres ini dan menginspirasi masyarakat. Nama-nama tersebut sudah saya sebut, Pak Anies, Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono)," paparnya.

Meski begitu, Sandi bercerita, nama dia memang pernah mengemuka sebagai cawapres, tapi itu terjadi pada tahun 2014. Saat itu, namanya disandingkan dengan Hatta Rajasa yang juga ditimang menjadi cawapres.

"Saya waktu itu kan 2013, 2014, baru mengonsolidasi perusahaan, belum ready. Belum ready, juga terjun ke politik. Tapi memang dia (Prabowo) rekrutnya itu dari awal banget, Prabowo ngajakin gabung itu," terang Sandi.

Sandiaga Uno di Kediaman Prabowo Subianto
Sandiaga Uno di Kediaman Prabowo Subianto 
"Tapi saya bilang 'Pak saya udah, deh'. Akhirnya malah jadi jubir (Gerindra). Dia bilang dia butuh anak-anak muda gitu," imbuhnya.

Tak hanya itu, Sandi menyadari duet Prabowo-Sandi akan sulit diterima parpol karena sama-sama dari Gerindra. Sementara parpol lain punya kepentingan yang sama menduduki kursi cawapres, yaitu Demokrat, PKS dan PAN.

"Saya enggak mau berandai-andailah, itu domainnya koalisi, domainnya partai," tutup Sandi.

Dalam jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU), pendaftaran capres-cawapres itu digelar pada 4-10 Agustus 2018. Parpol harus berkoalisi untuk memenuhi syarat presidential threshold 20 persen. Di koalisi Prabowo ada Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN.[kumparan]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA