Rupiah Terus Merosot, Menkeu: Kami akan Waspadai

Rupiah Terus Merosot, Menkeu: Kami akan Waspadai

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sejak kemarin, rupiah berada di kisaran Rp 14.734 per dolar AS dan masih terus berlanjut hingga pagi ini. Pagi ini, rupiah berada di Rp14.710 per dolar AS. Menanggapj hal itu , Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku akan mengawasi tekanan eksternal terhadap pergerakan nilai tukar rupiah yang makin melemah dari hari ke hari.

"Kami akan awasi dan waspadai," kata Sri Mulyani di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (31/8/2018). 

Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan rupiah masih terkena sentimen rilis data pertumbuhan ekonomi AS yang meningkat menjadi 4,2 persen pada kuartal II 2018l. 

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, rupiah menembus level baru karena kekhawatiran terhadap perang dagang AS-Kanada, sehingga pasar kembali memburu dolar AS sebagai aset safe haven. 

Kekhawatiran juga berasal dari perang dagang AS-China karena Negeri Paman Sam berencana mengerek tarif bea masuk impor produk China senilai US$20 miliar. 

Sementara itu, sentimen positif dari dalam negeri justru tak ampuh menahan pelemahan rupiah. 

"Meski di dalam negeri terdapat upaya untuk menahan pelemahan rupiah dan ada beberapa berita positif, tampaknya akan tertutupi dengan sikap pelaku pasar yang meningkatkan permintaan akan dolar AS," katanya. 

Pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat diyakini pasar akan membuat bank sentral AS, The Federal Reserve, kian percaya diri untuk mengerek bunga acuannya pada September besok. Setelah itu, mengereknya lagi pada Desember 2018. 

"Hal ini akan membuat potensi rupiah bakal terus tertekan selama tahun ini. Ini bisa jadi kondisi terburuknya. Meski, ada peluang katalis pengerak rupiah pada pekan depan melalui rilis inflasi Indonesia," pungkasnya. [tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita