Dollar AS Nyaris Rp 14.800, Darmin: Lama-lama Pengaruh ke Inflasi RI

Dollar AS Nyaris Rp 14.800, Darmin: Lama-lama Pengaruh ke Inflasi RI

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), lama-lama berpotensi membuat angka inflasi naik.

Sejauh ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah tembus di atas Rp 14.700. Dolar AS bahkan nyaris Rp 14.800 hari ini.

"Mungkin juga lama-lama inflasi kita terpengaruh (nilai tukar) melalui imported inflation. Tapi sejauh ini belum, artinya core inflation kita naik sedikit, tetapi masih di bawah 3,5%," kata Darmin di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (31/8/2018).

Inflasi karena nilai tukar mata uang dapat terjadi karena harga barang yang diimpor Indonesia naik, sejalan dengan menguatnya dolar AS terhadap rupiah. Kondisi itu disebut sebagai imported inflation.

Darmin pun menyampaikan sebenarnya, jika diakumulasikan hingga Agustus, sudah terasa kenaikan angka inflasi walau belum signifikan.

"Sekarang ini ada kenaikan kalau dilihat dan diakumulasikan, sampai misalnya di Agustus, tapi belum besar kenaikannya. Kapan mulai kelihatan dampaknya? tidak tahu, susah menebaknya," paparnya.

Darmin menyadari Indonesia sulit mengantisipasi imported inflation akibat penguatan dolar AS. Pasalnya Indonesia masih impor.

"Kalau dari sisi imported inflation itu susah, kenapa? ya selama kita impor, ya terpengaruh terus saja dari barangnya itu, walaupun kita ada upaya juga untuk kendalikan impor, tapi tetap saja perlu barang itu," tambahnya. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita