Rupiah Merosot, BUMN Terancam Bangkrut

Rupiah Merosot, BUMN Terancam Bangkrut

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Nilai tukar rupiah terus mengalami kemerosotan. Hari ini, nilai tukar rupiah tembus di angka Rp 14.738 per dollar AS. Hal itu membuat kondisi perekonomian nasional kian berada di zona merah.

Pengamat ekonomi, Salamudin Daeng mengatakan pelemahan rupiah sudah terlalu parah dan tentu berdampak pada sektor lain.

"Meningkatnya jumlah yang harus dikeluarkan pemerintah untuk bayar bunga utang terutama pada saat jatuh tempo. Tahun 2018 bisa melebihi Rp 400 triliun karena pelemahan kurs," kata Daeng, sapaannya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (30/8).

Tak hanya itu, pengamat ekonomi yang dikenal kritis ini juga mengungkapkan risiko utang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga membumbung tinggi. Akibatnya perusahaan plat merah tersebut juga semakin tidak produktif dan diambang kebangkrutan.

"Risiko utang-utang BUMN yang memang sudah besar seperti utang bond (surat utang) Pertamina, PLN, BUMN Karya dan BUMN Perbankkan akan meningkat," ungkap Daeng. 

Daeng menyebut, utang BUMN dalam bentuk bond sudah mencapai Rp 2.000 triliun dan bisa bertambah lagi di waktu saat ini serta yang akan datang.

"Sementara keuntungan BUMN tak seberapa tapi utangnya mencapai Rp 2.000 triliun," pungkasnya.[rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA