Rocky Gerung: #2019GantiPresiden Ekspresi Jengkel Publik Ke Pemerintah

Rocky Gerung: #2019GantiPresiden Ekspresi Jengkel Publik Ke Pemerintah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Tagar #2019GantiPresiden adalah ekspresi publik yang merupakan akumulasi kejengkelan terhadap pemerintah.

Begitu pendapat dosen filsafat Universitas Indonesia, Rocky Gerung menyikapi banyaknya penolakan terhadap aksi #2019GantiPresiden usai diskusi di Sofyan Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (29/8).

"Ya udah terima aja dalam bentuk hastag itu. Nggak usah dipanjang lebar kalau ada upaya untuk ganti dasar negara, dan Syria sebagai model. Itu adalah otak dungu," kata dia.

Menurut Rocky, publik juga berhak jengkel saat melihat keadaan negara yang dianggapnya melenceng. Oleh karenanya, kata Rocky semakin pemerintah menekan, gerakan #2019GantiPresiden justru kian menjalar di seluruh Indonesia.

“Misal di Riau kemarin apa terjadi deklarasi, engga kan. Karena dihalau, tidak terjadi, tapi terjadi di berbagai wilayah oleh ibu-ibu," ujarnya.

Rocky tak sependapat gerakan #2019GantiPresiden dianggap sebagai makar. Istilah makar, kata dia, dibuat oleh pemerintah Belanda saat masa penjajahan untuk mempertahankan kekuasaan.

"Istilah makar saja nggak tepat kan sekarang. Kalau orang pasang hastag di Riau terus apa hubungannya dengan stabilitas politik di depan Istana," cetusnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita