PAN: Ustaz Somad Jawab Dahaga Umat

PAN: Ustaz Somad Jawab Dahaga Umat

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Hanafi Rais menyambut baik munculnya nama Ustaz Abdul Somad dalam bursa Pilpres 2019. Menurutnya, nama Somad sudah muncul di masyarakat sebelum akhirnya direkomendasikan forum ijtima ulama sebagai cawapres Prabowo Subianto.

"Munculnya Ustaz Abdul Somad angin segar bagi politik di Indonesia," kata Hanafi dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa, 31 Juli 2018.

Hanafi mengungkapkan kemunculan Ustaz Somad mendapat sambutan luar biasa. Dia melihat sejak bergulirnya gerakan 411, 212, dan sejenisnya, umat Islam saat ini merindukan seorang pemimpin yang bisa menyatukan mereka, memperjuangkan kepentingan politik dan ekonomi mereka.

"Ustaz Somad menjawab dahaga umat," kata dia.

Putra Amien Rais itu melanjutkan partainya sebenarnya mengusung Zulkifli Hasan agar bisa diusung sebagai capres atau cawapres dalam Pilpres 2019. Namun, adanya syarat presidential treshold 20 persen membuat mereka realistis.

"Ketika kami dibelenggu 20 persen, itu kemudian kami melihat harus lebih realistis. Pilihan-pilihan politik partai-partai lain juga mungkin sama. Mana yang kemudian mendorong bisa memenangkan kompetisi pilpres itu," ujarnya.

Hanafi menegaskan bahwa sekarang ini umat Islam mendapatkan momentum yang sangat baik dengan munculnya Ustaz Somad. Dia meminta mereka tidak khawatir bila seorang ulama kemudian masuk ke dunia politik.

"Saya teringat orientalis Snouck Hurgronje, dia paham Islam, paham Alquran. Dia meminta umat Islam selalu ingat kematian, makanya membangun masjid di dekat kuburan. Kelihatannya bagus tapi efek pada orang, jemaah, takut ke masjid," katanya.

Dia mengaku sedih bila Islam dimaknai hanya sebagai cara bergaul, bertetangga, tapi dihilangkan semangat untuk jihad. Baginya, Islam harus dijadikan sebagai alat perjuangan baik dalam bermasyarakat ataupun bernegara.

"Ketika ada masyarakat lapar, jangan disuruh sabar terus, kapan kenyangnya? Ada saluran politik, ekonomi yang diberi ruang dalam agama. Karena itu diperjuangkan, jihad," tutur dia. [viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita