Ironis, Gudang Bulog Penuh Tapi Impor Beras Ditambah 1 Juta Ton

Ironis, Gudang Bulog Penuh Tapi Impor Beras Ditambah 1 Juta Ton

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kementerian Perdagangan kembali menerbitkan izin impor beras kepada Perum Bulog. Jumlah jatah impor beras yang diberikan sebesar 1 juta ton. Izin impor dikeluarkan pada Juli 2018 lalu dan berlaku sampai September 2018.

Jatah impor yang diberikan merupakan keputusan dari rapat koordinasi terbatas awal tahun ini. Pada saat itu, Bulog mendapatkan jatah impor beras sebesar 2 juta ton. Dari jumlah tersebut, Bulog sudah merealisasikan sebesar 1 juta ton masing-masing Februari 2018 sebesar 500 ribu ton dan Mei 2018 sebesar 500 ribu ton.

"Benar, rakortas yang memutuskan sudah lama dan sudah direalisasikan," ungkap Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan kepada kumparan, Senin (20/8).

Oke menyatakan impor beras diperlukan untuk mengisi stok beras sekaligus cadangan beras pemerintah di gudang Bulog. Adapun perhitungan sebesar 2 juta ton karena pada awal tahun 2018 lalu, stok cadangan beras yang dimiliki Bulog hanya 900 ribu ton. 

Sementara itu, bertentangan dengan Kemendag, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan bahwa stok beras Bulog saat ini sangat melimpah. Gudang-gudang Bulog sudah penuh hingga tak mampu lagi menampung beras yang baru diserap dari petani.

"Hari ini pun kita sudah tidak mampu lagi menampung beras-beras yang ada di gudang-gudang kita, sudah penuh. Gudang kita itu bisa menampung riil itu 3,2 juta ton, nah sekarang sudah penuh semua," kata pria yang akrab disapa Buwas ini kepada kumparan.

Hingga September mendatang, kata Buwas, pengadaan beras Bulog dari dalam negeri akan bertambah lagi hingga 1 juta ton.

"Dengan sisa barang yang akan kita serap lagi, kurang lebih 1 juta ton dari dalam negeri sampai September. Jadi sebenarnya beras kita di gudang sudah pasti ada 4 juta ton lebih, jadi kita kuat kok," ujarnya.

Untuk menampung surplus beras, Buwas mengaku sampai meminjam gudang-gudang milik swasta dan instansi lain. "Kita akan memanfaatkan gudang-gudang yang ada punya swasta, punya instansi yang tidak terpakai akan kita manfaatkan untuk menyimpan beras," ucapnya.

Melihat pengadaan dari dalam negeri dan jumlah stok saat ini, Buwas menegaskan bahwa tidak perlu ada tambahan impor beras.

"Sampai saat ini sih belum. Saya sudah hitung dengan Direktur Pengadaan, saya lihat posisi saat panen dengan pasca panen, saya sudah hitung secara keseluruhan di Tanah Air. Jadi perlu tidaknya impor itu kita pertimbangkan. Kalau menurut saya, hitungan sementara kita enggak perlu impor karena dari dalam negeri sudah sangat banyak," tutupnya. [kumparan]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA