Golkar Jabar: Pencalonan Jokowi Gak Menguntungkan, Mending Fokus ke Partai

Golkar Jabar: Pencalonan Jokowi Gak Menguntungkan, Mending Fokus ke Partai

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Suara Partai Golkar bakal melorot hingga angka 7,8 persen pada Pemilu 2019 nanti.

Sementara PDI Perjuangan dari hasil survei Alvara, masih tertinggi dengan pencapaian 26, 8 persen. Gerindra justru mendapat berkah dengan posisinya sebagai oposisi dengan raihan 18,8 persen.

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi santai hasil survei Avara tersebut.

“Pencalonan Pak Jokowi, PDI Perjuangan diuntungkan. Pak Prabowo dan Pak Sandi menguntungkan Gerindra. Ada Kyai Ma’ruf yang menambah nilai elektoral PPP dan PKB, Golkar tak dapat apa-apa,” kata Dedi di Purwakarta, belum lama ini seperti dilansir RMOLJabar.

Dedi mengatakan, Golkar saat ini kesulitan membangun dampak elektoral dari dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf. Fenomena itu, menurut dia, harus disikapi secara serius oleh seluruh jajaran partai dari pusat sampai daerah.

“Jadi fokusnya harus menaikkan elektabilitas partai,” katanya.

Mantan bupati Purwakarta dua periode tersebut juga mengingatkan stakeholder Golkar tentang dinamika pasca Pilpres. Menurut dia, jika Golkar berada di posisi ketiga Pileg dan pasangan Jokowi-Ma’ruf menang, tentu akan sulit.

Pasalnya posisi tawar Golkar akan kalah oleh Gerindra yang berada di posisi kedua menurut survei Alvara. Apalagi, jika Gerindra membuka opsi menjadi partai pendukung pemerintahan Jokowi untuk periode kedua.

“Golkar akan sulit kalau itu terjadi. Posisi tawar Gerindra lebih besar karena partai pemenang kedua,” ucapnya.

Karena itu, Dedi berharap elit DPP Golkar segera menyiapkan formula khusus selain Pilpres. Golkar harus hadir memberikan solusi atas persoalan yang tengah mendera anak bangsa.

“Cari cara lain, cari jalan lain. Golkar harus tampil sebagai partai solutif untuk bangsa,” tandasnya. [psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita