Abu Janda Beberkan Info soal Dugaan Mahar ke PAN dan PKS

Abu Janda Beberkan Info soal Dugaan Mahar ke PAN dan PKS

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pegiat media sosial Permadi Arya mengaku memiliki informasi tentang mahar dari Sandiaga S Uno untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) demi membelu dukungan untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

Arya lantas mengunggah informasi itu melalui akunnya di Twitter. Pemilik akun @Sentot_Abujanda di Twitter itu menuliskan, Sandi menghargai setiap kursi PAN dan PKS di DPR senilau Rp 10 miliar.

"Sentot dapat informasi MAHAR Sandiaga utk PKS dan PAN menghargai 10M per kursi anggotanya di DPR RI," tulisnya.

Menurut Permadi, mahar untuk PAN dan PKS diserahkan dalam bentuk dolar Singapura (SGD). Pihak yang menyerahkan adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Rosan Roeslani di dua tempat berbeda.


"Zulkifli Hasan mengutus Hanafi Rais dan Yandri Susanto menemui Rosan untuk serah terima pada tanggal 7 aguatus pukul 20.00 di kawasan Senayan," tutur Arya kepada 56 ribu pengkutnya di Twitter.

Sedangkan mahar ke PKS, tutur Arya, diserahkan ke kantor pusat partai pimpinan M Sohibul Iman itu. Pihak yang menerima adalah Sohibul dan Bendahara Umum PKS Mahfudz Abdurrahman pada 7 Agustus 2018 pukul 23.00 WIB.

Arya menambahkan, sehari setelah penyerahan mahar, Zulkifli Hasan dan Sekjen PAN Eddy Soeparno mengeluarkan surat dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sebagai pasangan calon presiden (capres) dan cawapres.

Sedangkan pada 8 Agustus 2018, demikian tertulis di akun @Sentot_Abujanda, Prabowo mengeluarkan perintah kepada Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon. Perintahnya adalah mempersiapkan deklarasi Prabowo - Sandiaga pada 9 Agustus 2018 pukul 10.00.

“Lalu Fadil Zon dan tim kecil PKS diminta Prabowo menjelaskan proses ini ke tim kecil Partai Demokrat," paparnya.

Arya dalam kicaunya menyebut informasi itu berdasar penjelasan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Berkarya Titiek Soeharto. Kedua pengusaha itu bertemu pada 8 Agustus 2018 dan saat itulah Titiek menanyakan info soal mahar untuk PAN dan PKS.

Penjelasan dari Hashim membuat rencana Partai Berkarya berkunjung ke rumah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono batal. Sebagai alasan pembatalan adalah Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto sedang di luar negeri.



Menurut Arya, putra bungsu Presiden Soeharto itu ternyata kurang sreg dengan pasangan Prabowo - Sandiaga. “Karena Tommy mengenal karakter Sandi yang kurang baik di dunia bisnis,” paparnya.

Selanjutnya, Arya menyebut asal uang yang digunakan Sandi untuk mahar. Menurutnya, uang itu dari Bos Agung Sedagy Group (ASG) Sugianto Kusuma alias Aguan yang dikenal sebagai pengusaha reklamasi.

“Soal itu hubungan Anies dan Sandi memburuk. Ini bagian informasi Hashim ke Titiek," tulis Arya.

Saat ini JPNN tengah berupaya mengonfirmasi soal itu ke pihak-pihak yang disebut dalam kicauan Arya. [jpnn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita