Uang Rp 30 Miliar Tenggelam Bersama KM Lestari Maju, Said Didu: Tak Penting, yang Terpenting Manusia

Uang Rp 30 Miliar Tenggelam Bersama KM Lestari Maju, Said Didu: Tak Penting, yang Terpenting Manusia

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Mantan staf khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu, turut menanggapi uang bakal gaji ke-13 ASN yang tenggelam bersama Kapal Motor (KM) Lestari Maju di Kepulauan Selayar.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter , @saididu, yang diunggah pada Selasa (3/7/2018).

Said Didu mengatakan jika tenggelamnya uang puluhan miliar itu tidak penting.

Hal itu lantaran pihak bank pasti akan menggantinya dengan hal yang baru.

Said Didu menyatakan jika hal terpenting saat ini adalah korban manusia dari KM Lestari Maju.

"Berita ttg uang tenggelam sebenarnya tdk penting krn uang Bank yg jelas dan pasti rusak secara fisik diganti dg uang baru dari BI. Yang terpenting adalah korban manusia," tulis @saididu.

Postingan Muhammad Said Didu mengenai tenggelamnya kapal KM Lestari

Diberitakan TribunTimur, KM Lestari Maju yang tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Bira, Bulukumba ke Pelabuhan Pamatata, Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7/2018) turut mengangkut sejumlah muatan.

Selain membawa penumpang manusia, mereka juga turut mengangkut kendaran, seperti mobil hingga motor.

Di antara mobil yang tenggelam, ada sebuah mobil yang berisikan dana Rp 30 miliar milik Bank Sulselbar yang rencananya akan digunakan untuk membayar gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN) di kabupaten Selayar.

Pihak bank, melalui Pimpinan Group Bank Sulselbar, Irmayanti Sultan, menegaskan jika uang yang tenggelam tersebut tidak perlu dikhawatirkan.

Irma mengatakan jika uang tersebut telah diansuransikan.

"Total uang yang ikut tenggelam sekitar Rp 30 milliar, uang tersebut akan dipergunakan untuk pembayaran gaji ASN di Selayar, namun uang tersebut telah kami asuransikan semuanya," katanya.

Dikutip Kompas.com, KM Lestari Maju saat tenggelam pada pukul 14.30 WITA mengangkut 139 orang penumpang.

Jumlah tersebut sesuai dengan data manifest kapal.

Kementerian Perhubungan mengungkapkan jika KM Lestari Maju sengaja dikandaskan dan bukan tenggelam di perairan Selayar.

Dikatakan jika nakhoda sengaja melakukan hal itu untuk memudahkan evakuasi penumpang usai kapal kemasukan air.

"Laporan yang disampaikan dari Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Bulukumba disebutkan bahwa kapal tersebut kemasukan air karena cuaca buruk dan oleh nakhoda kapal sengaja dikandaskan agar tidak tenggelam dan memudahkan evakuasi para penumpangnya," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus H Purnomo dalam siaran pers, Selasa.

Sebagian penumpang sudah berhasil dievakuasi.

Selain mengangkut penumpang, KM Lestari Maju Maju tersebut membawa total 48 kendaraan, tediri terdiri dari 18 kendaraan roda dua, 14 kendaraan roda empat, delapan kendaraan golongan lima dan delapan kendaraan golongan enam.

Seluruh penumpang juga telah mengenakan pelampung.

"Seluruh penumpang telah mengenakan jaket keselamatan serta telah mengikuti prosedur keselamatan di atas kapal dengan panduan dari nakhoda dibantu kru kapal," kata Agus.

Hingga Selasa (3/7/2018) malam, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Dicky Sondani mengatakan jika korban meninggal mencapai 12 orang.

Satu orang di antaranya adalah seorang bayi.

“Korban meninggal 12 orang, seorang diantaranya adalah bayi. Itu data yang kami peroleh dari Polres Selayar. Kami belum bisa pastikan total yang meninggal maupun yang selamat. Tapi totalnya penumpang sebanyak 139 orang,” ungkapnya.
Dicky mengungkapkan, bahwa tim gabungan dari Polres Selayar dan Basarnas melakukan evakuasi terhadap korban tenggelamnya KM Lestari Maju Maju.

Di mana semua tim yang bergerak ke lokasi terfokus pada penyelamatan seluruh penumpang.

“Itu kapal awalnya akan tenggelam, karena kebocoran lambung kapal. Melihat kondisi tersebut, nahkoda berupaya mengkandaskan kapal di dekat pulau di dekat Kabupaten Kepulauan Selayar. Jadi tidak tenggelam sepenuhnya hingga ke dasar laut,” imbuhnya.[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita