Komjen Syafruddin: Yang Bilang Masjid Radikal, Hati-hati Dilaknat

Komjen Syafruddin: Yang Bilang Masjid Radikal, Hati-hati Dilaknat

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Syafruddin meminta siapa pun tidak menuduh ada masjid yang terpapar radikalisme. Sebab, masjid itu suci.

"Masjid itu benda tempat suci, tidak mungkin radikal itu. Kalau toh ada radikal, pasti orang, pasti bukan masjid. Makanya hati-hati, jangan sampai dilaknat oleh Allah, menuduh-nuduh masjid radikal," tegas Syafruddin kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (10/7/2018).

Syafruddin mengungkapkan itu ketika dimintai tanggapan mengenai hasil-hasil penelitian yang menyimpulkan adanya masjid yang terpapar paham radikal. Syafruddin juga mengingatkan hati-hati dalam penelitian.

"Jadi karena orang mengadakan penelitian, jadi hati-hati, itu saya ingatkan. Orang penelitian boleh saja. Hendaknya saya imbau untuk menggunakan standar-standar," sambung dia.

Ditanyai soal kabar ada penceramah yang dinilai radikal, sosok yang juga Wakapolri ini kembali membantah adanya masjid radikal.

"Ya makanya, kalau melakukan penelitian, buat konsep yang jelas. Kalau berbicara masjid (radikal), saya bantah itu," jawab dia.

Sebelumnya, isu ini diungkit oleh cendekiawan muslim Azyumardi Azra saat menghadiri undangan Presiden Jokowi. Dia menyebut data yang diungkap putri Gus Dur, Alissa Wahid, ada sejumlah masjid di Jakarta yang para penceramahnya menyebarkan radikalisme.

"Itu media sosial, termasuk juga dalam hal ini adalah penyebaran kebencian melalui ceramah-ceramah agama. Misalnya oleh Mbak Alissa Wahid, misalnya, sekitar 40 masjid yang dia survei di kawasan DKI itu penceramahnya atau khatibnya radikal, mengajarkan radikalisme dan intoleransi," ucap Azyumardi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/6). [detik]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita