Kerap Kritik Jokowi, Tommy Soeharto Ungkap Alasannya Tak Pernah Sentil Prabowo

Kerap Kritik Jokowi, Tommy Soeharto Ungkap Alasannya Tak Pernah Sentil Prabowo

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soehartomengaku belum menentukan sikap saat ditanya presenter Najwa Shihab, "Jokowi atau Prabowo?"

Jawaban pria bernama lengkap Hutomo Mandala Putra itu disampaikan dalam video "Mata Najwa Part 6 - Siapa Rindu Soeharto: Tommy Soeharto: Jokowi atau Prabowo?", yang diunggah channel Youtube Najwa Shihab, Kamis (12/7/2018).

"Sementara ini kami belum menentukan sikap, kami belum bicara dengan kader-kader yang lain," kata Tommy.

"Apalagi juga, mereka masih belum pasti diusung. Karena masing-masing sangat tergantung dengan koalisi.

Enggak bisa ada satu partai yang bisa mengusung sendiri. Nah ini masih belum bisa ditetapkan sekarang ini, terlalu pagi," lanjutnya.

Tonton videonya di sini:




Dalam perbincangannya dengan Najwa, Tommy juga menyatakan masih menganggap Prabowo sebagai bagian dari Keluarga Cendana.

Diketahui, Prabowo pernah menikahi kakak Tommy, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto.

"Tentunya, karena mantan kakak ipar saya. Tadi fotonya juga ada kan di depan? Dan masih terpajang di situ kan? Kalau bukan bagian dari keluarga, pasti sudah diturunkan," jawab Tommy sambil tersenyum setelah ditanyai Najwa.

Namun, Tommy dan Prabowo tidak sering berkomunikasi karena lokasi tempat tinggal yang jauh dan kesibukan masing-masing.

"Anda lantang mengkritik Jokowi, apakah Anda juga lantang mengkritik Prabowo?" lanjut Najwa bertanya ke Tommy.

Tommy kemudian menyampaikan alasan bahwa Prabowo tidak perlu dikritik.

"Apa yang mau dikritik? Karena memang sementara ini dia bukan pejabat publik, jadi saya kira enggak ada yang perlu dikritik," ujar Tommy.

Najwa pun menanyakan apakah jawaban tersebut merupakan sinyal bahwa pihaknya akan merapat ke Prabowo dalam pilpres 2019 nanti.

"Itu salah satu barometernya boleh dianggap. Tapi, apakah dia akan jadi calon presiden dari koalisinya atau tidak, itu kan masih belum ada kejelasan," jawabnya.


Di akhir perbincangan dalam video, Tommy mengatakan akan berusaha secara maksimal untuk  memberikan dukungan pada pemimpin yang baik di matanya.

Menurut Tommy, pemimpin yang baik harus memikirkan peningkatan devisa dan tak hanya bergantung ke bangsa lain melalui utang.

"Enggak ada waktu lagi buat kita memberikan kesempatan pada orang-orang yang tidak peduli bangsa ini untuk memimpin, yang akhirnya kalau kita hanya mengandalkan dengan utang, tanpa memikirkan peningkatan devisa yang signifikan, kita akan tenggelam. Negara ini akan sangat tergantung pada negara lain," jelas Tommy.


Simak video di atas.[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita