Blak-blakan SBY soal Megawati dan Rintangan Koalisi dengan Jokowi

Blak-blakan SBY soal Megawati dan Rintangan Koalisi dengan Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan dua ketua umum partai calon mitra koalisinya, yaitu Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan mengungkap jalan terjal SBY untuk berkoalisi dengan Joko Widodo. Megawati pun jadi kisah tersendiri.

SBY menerima Prabowo di kediamannya, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selata, Selasa (24/7/2018). Dalam pertemuan itu, SBY berkisah tentang bagaimana ikhtiarnya bersama Jokowi untuk membangun koalisi yang terganjal beberapa hal.

"Saya menjalin komunikasi dengan Pak Jokowi hampir satu tahun untuk juga menjajaki kemungkinan kebersamaan dalam Pemerintahan. Pak Jokowi juga berharap Demokrat di dalam. Namun saya menyadari banyak sekali rintangan dan hambatan untuk koalisi itu," kata SBY.

SBY, kala itu, tak mau bicara detail soal rintangan dan hambatan berkoalisi dengan Jokowi. Setelah bertemu Zulkifli, dia menjelaskan apa saja halangan tersebut secara gamblang.

Megawati jadi sosok yang ditekankan SBY soal halangan berkoalisi dengan Jokowi. Dia menyebut, hubungannya dengan Megawati, sebagai Ketum PDIP yang merupakan pengusung Jokowi, belum pulih sepenuhnya.

"Setiap ketemu Pak Jokowi, saya selalu bertanya, 'Pak, apakah kalau PD berada dalam koalisi, partai koalisi bisa menerima kehadiran kami?'. Dia jawab, 'Ya bisa karena presidennya saya'," ucap SBY menirukan percakapannya dengan Jokowi, Rabu (25/7/2018).

"Tapi itu pertanyaan bagi saya, karena melihat realitas hubungan Bu Mega sama saya belum pulih. Tapi saya pikir yang ajak Pak Jokowi, dan kalau Demokrat ada di dalam, why not?" tutur SBY.

Hubungan SBY dan Megawati membeku saat Pilpres 2004 setelah ia memutuskan maju sebagai capres. Saat pilpres itu, SBY akhirnya mengalahkan Megawati. SBY kemudian menjadi presiden dua periode hingga 2014.

"Kalau hubungan saya dengan Bu Mega masih ada jarak ikhtiar untuk saya jalankan," kata SBY. 

Menurut SBY, dia terus berusaha memperbaiki hubungannya dengan Megawati selama 10 tahun dia menjadi presiden. Bahkan ternyata mendiang suami Megawati, Taufiq Kiemas, juga sudah berusaha membantu agar hubungan SBY dan Megawati kembali membaik.

"Komunikasi saya lakukan 10 tahun. Mendiang Taufiq Kiemas juga sudah berusaha memulihkan. Jadi bukannya nggak ada kehendak, tapi Allah belum kehendaki," kata SBY.

Presiden RI ke-6 itu memastikan selalu menghormati Megawati sebagai pendahulunya. Namun SBY memastikan, hingga saat ini hubungannya dengan Megawati belum ada kemajuan.

"Saya hormati beliau sebagai presiden sebelum saya, tidak akan pernah hilang hormat saya, tapi Tuhan belum takdirkan hubungan kami kembali normal," tutur dia. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita