GELORA.CO - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut menanggapi fenomena banyaknya artis yang maju sebagai calon legislatif.
Tanggapan tersebut ditulis Ferdinand melalui laman Twitter @LawanPolitikJKW pada Minggu (22/7/2018).
Awalnya, akun @apathoni mengungkapkan keprihatinannya atas fenomena tersebut.
@apathoni: "Prihatin juga ya kalo DPR isinya banyakan pesohor yang gak jelas kredensial di bidang lain yang penting buat rakyat."
Ferdinand menanggapi hal itu dengan kicauan sebagai berikut:
@LawanPoLitikJKW: "Dewan Perwakilan Rakyat Infotainment."
@LawanPoLitikJKW: "Parlemen infotainment."
Diberitakan sebelumnya, tercatat setidaknya 74 orang dari kalangan artis mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai DPRD maupun DPR RI, setelah pendaftaran resmi ditutup pada 17 Juli 2018 lalu.
Berikut rinciannya:
Pemilu 2019
1. Partai Nasdem (27 orang)
Manohara Odelia Pinot, Olla Ramlan, Kristina, Afdhal, Nurul Qomar, Adly Fairuz, Mandra, Della Puspita, Conny Dio, Farhan, Lucky Hakim, Diana Sastra, Sahrul Gunawan, Ferly Putra, Krisna Mukti, Wanda Hamidah, Nafa Urbah, Cut Meyriska, Vicky Shu, Jonathan Frizzi, Bertrand Antolin, Okky Asokawati, Lucky Perdana, Vena Melinda, Chris Jon, dan Annisa Bahar.
2. PDIP (14 orang)
Rieke Diah Pitaloka, Junico Siahaan, Kridayanti, Ian Kasela, Katon Bagaskara, Jeffry Woworuntu, Harvey Malaiholo, Lita Zein, Kirana Larasati, Chica Koeswoyo, Sari Yok Koeswoyo, Iis Sugianto, Angel Karamoy, Agustina Hermanto (Tina Toon).
3. Partai Demokrat (4 orang)
Dina Lorenza, Taufik Hidayat, Ricky Subagja dan Jane Shalimar.
4. Partai Perindo (5 orang)
Reza Artamevia, Angel Lelga dan Charly van Houtten, Dirly Dave Sompie (Dirly Idol), Andi Arsyil.
5. Partai Berkarya (5 orang)
Raslina Rasidin, Donny Kusuma, Annisa Trihapsari, Sultan Djorghi dan Andi Arsyil.
6. PKB (7 orang)
Tommy Kurniawan, Herman gitaris 'Seventeen', Ivan gitaris 'Seventeen', Saleh Said Badjuri, Sundari Sukoco, Arzetti Bilbina dan Zora Vidyananda.
7. Partai Gerindra (3 orang)
Rachel Maryam, Ahmad Dani dan Fauzi Badillah.
8. PSI (1 Orang)
Giring 'Nidji'.
9. Partai Golkar (4 orang)
Nurul Arifin, Tety Kadi, Charles Bonar Sirait dan Tantowi Yahya.
10. PAN (4 orang)
Eko Patrio, Primus Yustisio, Dessy Ratnasari dan Dedy Gumelar.
Dikutip dari Kompas.com, jumlah ini pun meningkat dibanding pemilu tahun 2014 yang mengajukan 60 artis dari 9 partai.
Pemilu 2014
1. PAN (12 Orang)
Anang, Ashanty, Desi Ratnasari, Ikang Fauzi, Marissa Haque, Hengky Kurniawan, Jeremy Thomas, Ayu Azhari, Dwiki Dharmawan, Norman Kamaru, Eko Patrio, dan Primus Yustisio.
2. Partai Nasdem (5 Orang)
Melly Manuhutu, Doni Damara, Jane Shalimar, Mel Shandy, dan Sarwana.
3. PKB (13 Orang)
Cinta Penelope, Tommy Kurniawan, Tia AFI, Ridho Rhoma, Vicky Irama, Dedi Irama, Mandala Shoji, Said Bajuri, Khrisna Mukti, Ressa Herlambang, Arzetti Bilbina, Akrie Patrio, dan Iyeth Bustami.
4. Partai Gerindra (9 Orang)
Irwansyah, Nuri Shaden, Bella Saphira, Iis Sugianto, Ifan Seventeen, Rahayu Saraswati, Bondan Winarno, Rachel Maryam, dan Jamal Mirdad
5. PPP (6 Orang)
Angel Lelga, Lyra Virna, Emilia Contesa, Okky Asokawati, Ratih Sanggarwati, dan Mat Solar.
6. Partai Golkar (4 Orang)
Charles Bonar Sirait, Nurul Arifin, Tantowi Yahya, dan Tety Kadi Wibowo
7. PDI-P (4 Orang)
Yessy Gusman, Edo Kondologit, Nico Siahaan, dan Rieke Diah Pitaloka.
8. Partai Demokrat (4 Orang)
Yenny Rahman, Anwar Fuadi, Inggrid Kansil, dan Venna Melinda.
9.Partai Hanura (3 Orang)
David Chalik, Andre Hehanusa, dan Gusti Randa.
Menanggapi banyaknya artis yang mendaftar, Ketua DPR Bambang Soesatyopun angkat bicara.
"Pengalaman tahun 2014-2019 memang membuka ruang sangat luar biasa bagi artis-artis untuk meraih simpati publik dan mendapatkan kursi. Barangkali itulah yang dilihat kenapa beberapa partai politik merekrut para artis untuk menjadi caleg," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Sementara itu, Nasdem yang merupakan partai pengusung artis terbanyak mengaku pihaknya tidak hanya mengajukan mereka karena popularitas.
Menurut Sekjen Nasdem, Johny G Plate, pihaknya juga melihat dari kompetensi, hingga integritas para calon.
"Makanya kami memilih banyak figur yang memenuhi syarat tadi. Kompetensinya, integritasnya, itu penting untuk politik dan terakhir itu elektabilitasnya bagus. Jangan dua-duanya bagus, elektabilitasnya enggak ada dan enggak terpilih, nanti sayang," kata Johny.[tribun]