4 Fakta Percekcokan Luhut dan Ratna di Depan Keluarga Korban KM Sinar Bangun, Lihat Videonya!

4 Fakta Percekcokan Luhut dan Ratna di Depan Keluarga Korban KM Sinar Bangun, Lihat Videonya!

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Menteri Koordinator (Menko) Maritim Luhut Binsar Pandjaitan terlibat cekcok dengan aktivis Ratna Sarumpaet.

Cekcok tersebut terjadi saat Luhut mengunjungi Posko Tim Pencarian KM Sinar Bangun di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin (2/7/2018).

Kronologi

Percekcokan antara Luhut dan Ratna berawal ketika Luhut selesai menggelar rapat dengan instansi terkait, yakni Dinas Perhubungan, Basarnas, TNI dan Kepolisian.

Sebagaimana dilansir dari TribunMedan, rapat tersebut dilakukan guna membahas perkembangan evakuasi KM Sinar Bangun hingga perbaikan sistem transportasi di Danau Toba.

Usai mendengar penjelasan dari Tim Gabungan, Luhut pun maju ke hadapan forum untuk memberikan komentarnya.

"Jadi, selamat pagi..." ujar Luhut di ruangan seadanya Posko Basarmas di kawasan Pelabuhan Tigaras, posko pencarian korban KM Sinar Bangun.

Saat Luhut baru mulai mengawali pembicaraan, aktivis dari Jakarta Ratna Sarumpaet yang berdiri di bagian belakang ruangan langsung memotong pembicaraan.

Setelah itu, adu mulut antara Luhut dan Ratna tak terhindarkan.

"Saya sedang berbicara. Nanti Anda (Ratna Sarumpaet) berbicara," ucap Luhut.

"Bapak kok marah-marah, gitu!" timpal Ratna.

"Saya tidak marah. Suara saya memang besar," jawab Luhut.

Cekcok keduanya berlanjut hingga Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan menghampiri Ratna.

Walau sudah dihampiri Kapolres, Ratna tak kunjung berhenti berbicara hingga suasana semakin memanas.

"Saya berbicara mewakili keluarga," tutur Ratna.

"Saya mau berbicara langsung dengan mereka (Keluarga penumpang KM Sinar Bangun). Tak perlu diwakili," jawab Luhut.

"Oh Menko begitu ya?" sahut Ratna lagi.

"Aku mendampingi keluarga korban. Anda tidak boleh malarang," kata Ratna.

Sampai berita ini ditulis belum diketahui keluarga korban siapa yang Ratna dampingi.

"Saya memang akan bicara langsung dengan mereka. Tidak ada perlu dengan Anda. Kami sedang rapat ini. Saya tidak ada urusan dengan Ratna Sarumpaet." kata Luhut.

"Kami warga, beri waktu bicara pak Menteri." celetuk Seorang warga.

"Saya memang datang untuk membahas ini (pencarian 164 korban KM Sinar Bangun, Red.) Nanti bicara dengan kalian." kata Luhut.

Simak videonya di bawah ini.


Warga ikut bersuara


Di sela cekcok, seorang perempuan langsung berdiri dan berbicara kepada Ratna Sarumpaet.

"Ibu! Saya lebih paham lagi Danau Toba. Jangan disalahkan pemerintah, masyarakat juga ada salahnya," ucap perempuan tersebut ke Ratna.

"Kamu jangan mau dibayar!" teriak Ratna lagi.

"Saya tidak dibayar," jawab perempuan itu lagi.

Melihat Ratna tak bisa dikontrol, Luhut kembali melontarkan kata bernada tinggi.

"Kau boleh macam-macam sama yang lain, sama saya jangan," ucap Luhut.

Situasi di Posko semakin tak terkonotorol.

Seorang perempuan yang merupakan keluarga dari penumpang KM Sinar Bangun meminta semua pihak untuk tak ribut.

"Jangan ribut-ribut. Tenang semuanya, saya sudah capek," ucap perempuan tersebut sembari menangis.

Mantan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Nurhajizah Marpaung pun langsung memeluk perempuan tersebut.

Berikut ini videonya.


Tabur bunga


Usai cekcok, Luhut dan keluarga dari penumpang KM Sinar Bangun berangkat ke tengah danau.

Mereka menaiki kapal feri lengkap dengan life jacket menuju titik karamnya KM Sinar Bangun.

Di sana, mereka menabur bunga untuk mengenang ratusan penumpang KM Sinar Bangun yang belum dievakuasi.

Berikut ini video tabur bungan yang dilakukan oleh Luhut dan warga.


Komentar Ratna usai cekcok


Ditemui awak media, Ratna mengaku nekat menerobos pertemuan Luhut dengan warga karena dia tidak mau proses evakuasi korban KM Sinar Bangun dihentikan.

Ratna menginginkan korban yang tenggelam diangkat.

"Saya gak mau ini dihentikan, sebelum semua mayat diangkat. Ini masalah kemanusiaan. Masalah kemanusiaan itu tidak lokal Tapanuli, Indonesia, it's internationaly," kata Ratna Sarumpaet saat dijumpai TribunMedan di luar posko.

Ratna mengaku bisa saja dirinya mengadukan permasalahan yang terjadi di Danau Tota langsung ke dewan kemanusiaan PBB, namun dia mau lebih memilih persuasif dengan mengkomunikasikan langsung kepada pemerintah yang memegang kebijakan pencarian korban di dasar danau.

"Saya kalau resek, aku bisa langsung ke PBB. Tapi kan kita bisa bicara langsung dong di sini. Jangan bilang 'saya gak ada urusan dengan Ratna'," katanya.

Tampaknya Ratna geram dengan keputusan untuk menghentikan pencarian, pasalnya jasad di dasar danau sudah ketemu, tinggal dilakukan penangkatan ke permukaan.

"Gak boleh begitu, dia (Luhut) juga tahu siapa saya kok," ujarnya.


Saat ditanya kenapa Ratna tega menyebut keluarga korban jangan mau dibayar saat angkat suara dalam pertemuan dan bagaimana kalau dirinya datang dan membuat keributan.

"Kalau ibu dibilang dibayar bagaimana?" tanya seorang dalam wawancara itu.

"Kenapa emang, boleh dong. Saya dibayar sama Tuhan," kata Ratna.

Maksudnya kalau keluarga jangan mau dibayar untuk menghentikan proses pencarian hingga jasad yang sudah ditemukan dibiarkan tanpa perlu dievakuasi ke permukaan.

"Soal ini harus cari sampai selesai. Itu saja. That is my poin. Jadi jangan diiming-iming dengan janji-janji yang semalam disampaikan di kantor bupati. Itu gila, keluarga korban ada di situ. Mau dibayar Rp 69 juta lalu selesai. Gak bisa," ungkap Ratna.[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita