Terkait Pilkada Jabar, Ferdinand Hutahaean: Menyesali yang Lampau tak Berguna

Terkait Pilkada Jabar, Ferdinand Hutahaean: Menyesali yang Lampau tak Berguna

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, turut mengomentari pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Barat (Jabar), Kamis (28/6/2018).

Pendapat Ferdinand itu dikemukakan melalui akun Twitter-nya, @LawanPolitikJKW.

Ferdinand merasa prihatin dengan kondisi pilkada jabar.

Ia mengibaratkan seperti digencet 20 ton beban.

Namun, menurut Ferdinand, menyesali yang lampau tentu tidak berguna.

Kedepannya harus lebih banyak evaluasi terutama nyali dan ego.

"Masih nyesak rasanya dgn kondisi pilkada Jabar. Rasanya bagai digencet 20 ton beban.

Menyesali yg lampau tentu tak berguna. Kedepan mmg harus lbh evaluasi, teritama nyali dan ego," tulis Ferdinand.


Sebelumnya, Ferdinand juga mengomentari tweet Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah yang juga terkait dengan pilkada Jabar.

Fahri menganggap Pilkada Jabar paling tragis karena sewaktu kader PKS mendeklarasikan Demiz-Syaikhu, dirinya langsung langsung mengatakan menang telak.

Namun, menurut Fahri manuver elite PKS justru mengalahkan akal sehat.

Demiz yang telah mendampingi Aher selama 5 tahun malah ditinggal oleh PKS.

Sehingga suara pecah dan mereka kalah.

"Pilkada Jawa Barat itu paling tragis...sewaktu kader2 PKS deklarasikan Demiz-Syaikhu saya langsung bilang “menang telak..!”.

Tapi manuver elite PKS mengalahkan akal sehat .Demiz yg telah dampingi aher 5 tahun malah ditinggal. Suara pecah dan kalah! Tragis!," tulis Fahri.

Atas tweet tersebut, Ferdinand mengomentari dengan kata tragis.


[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita