Reaksi Demokrat saat AHY Disebut Teddy Gusnaidi Bocah yang tak Mampu Merevolusi Mentalnya Sendiri

Reaksi Demokrat saat AHY Disebut Teddy Gusnaidi Bocah yang tak Mampu Merevolusi Mentalnya Sendiri

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Partai Demokrat melalui Kadiv Advokasi dan Hukumnya, Ferdinand Hutahaean buka suara setelah Agus Harimurti Yudhoyono dianggap bocah yang tidak mampu merevolusi mentalnya sendiri.

Tudingan itu dilontarkan oleh Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi.

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitternya, Minggu (10/6/2018), Teddy Gusnaidi menganggap jika rakyat merasakan revolusi mental era pemerintahan Jokowi berjalan dengan baik.

@TeddyGusnaidi: Sebagai rakyat, saya rasakan Revolusi mental jokowi berjalan dengan baik.

Tapi kalau sampai @AgusYudhoyono mempertanyakan, artinya dia tdk mampu merevolusi mentalnya sendiri.

Elu yg tidak mampu, kenapa Jokowi yg disalahkan? Dasar bocah hehehe
#OrasiAHY

Menanggapi hal tersebut, Ferdinand Hutahaean balik menuding jika mental Teddy yang tak beres.

Menurut Ferdinand Hutahaean, revolusi mental mengingatkannya pada janji kampanye yang hanya jadi cerita lantaran nihil implementasi.

@LawanPoLitikJKW: Ted, lu coba minum ginkobiloba biar daya ingat lu bagusan dikit.

Jd bs ingat janji kampanye yg kini cm jd cerita.

Cerita masa lalu yg hebat kala itu, tp skrg nihil dlm implementasi.

Revolusi mental lu bilang berhasil? Dr twitmu ini sj terlihat jelas mentalmu tak beres.


Postingan Teddy-Ferdinand
Postingan Teddy-Ferdinand (Capture/Twitter)
Diketahui, putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu melakukan orasi secara live di tvOne pada Sabtu (9/6/2018).

Dalam orasinya yang bertajuk "Dengarkan Suara Rakyat", AHY menyoroti sejumlah isu-isu, termasuk tenaga kerja asing, terorisme, hingga revolusi mental.

"Apa kabar revolusi mental? kata AHY yang mempertanyakan revolusi mental.

Lantaran dianggap gencar disuarakan saat Pilpres 2014, namun meredup seiring gencarnya pembangunan infrastruktur.

Menurut AHY, karakter merupakan kekuatan yang penting untuk membangun persatuan dan kesejahteraan rakyat, bukan hanya infrastruktur.

Berikut petikan orasi AHY, seperti yang diunggah oleh Ferdinand Hutahaean:

"Dengarkan Suara Rakyat.

Itulah Thema Orasi AHY sesaat lagi pukul 20.30 WIB Live di TV One @tvOneNews

Ini adalah bukti kami tidak diam.
#JanganDiam itulah kami..!

AHY : "Kita tidak boleh melawan terorisme. Kita justru kalah ketika melawan teroris dengan cara2 teror juga."

Teroris tidak beragama, terorist musuh semua agama.

AHY : Negeri ini milik kita semua, bukan hanya milik mereka yamg sedang berkuasa, atau mereka yang di parlemen. Maka itu jangan diam"

AHY : Saya turun kebawah mendengar Suara Rakyat yang jujur tanpa rekayasa.

Ijinkan saya mewakili Partai Demokrat menyampaikan Suara Rakyat itu.

AHY : Seringkali apa yang dirasakan rakyat, tidak sesuai dengan pemberitaan media.

Fokus pemberitaan pada capres cawapres menyita banyak ruang media. Lupa memberitakan kondisi rakyat sesungguhnya.

AHY : Partai Demokrat memahami bahwa ada yang lebih mendesak daripada sekedar bagi bagi kekuasaan.

Pada saatnya Partai Demokrat akan menjalin kerjasama dengan Partai yang satu visi, satu misi, yaitu mensejahterakan masyarakat.

AHY : Bersama sama dengan rakyat dan berada ditengah rakyat adalah kemewahan sesungguhnya bagi saya.

Muka ketemu muka, gagasan ketemu gagasan

AHY : Isu utama ekonomi saat ini ada 2. Yaitu Daya beli menurun akibat ekonomi merosot dan masalah tenaga kerja.

AHY : Ada yg berpendapat, penurunan penjualan karena beralihnya pembeli ke online. Padahal data menyebutkan, online ini cuma 1%.

Indikator lain adlh penjualan motor. Angka sales menurun, angka kredit macet meningkat.

AHY : Pencabutan subsidi listrik dr pengguna daya 900 VA, hal ini akan berdampak pada daya beli rakyat

Lapangan kerja. Generasi muda resah tak mampu dapatkan lapangan kerja.

Sementara yang sdh bekerja ketakutan kehilangan pekerjaan.

AHY: Kita tidak anti asing, tapi kita tidak terima jika rakyat dikalahkan, dinomor duakan atau hanya jadi penonton di negeri sendiri

AHY : Negara tidak boleh sewenang wenang menggunakan kekuasaan untuk merampas kebebasan pribadi.

AHY : Hajat hidup orang banyak harus kita jadikan nafas utana politik kita.

#OrasiAHY," rangkum Ferdinand.




[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita