Gerindra tegaskan 3x24 jam Nuruzzaman harus minta maaf!

Gerindra tegaskan 3x24 jam Nuruzzaman harus minta maaf!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Mohammad Nuruzzaman mengajukan surat pengunduran diri dari Partai Gerindra. Dia mengaku keluar karena tidak senang dengan pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon yang mengkritisi kunjungan anggota Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil.

Dalam keterangan pers terkait pengunduran dirinya, Nuruzzaman sempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap Gerindra. Ucapannya itu menuai respon somasi yang dilayangkan oleh Ketua Bidang Hukum DPP Partai Gerindra Habiburokhman.

"Saat ini Lembaga Advokasi Gerindra sedang mempelajari pernyataan di berbagai media yang disebut Saudara Nurruzzaman yang berisi fitnah teramat keji terhadap pengurus dan institusi Partai Gerindra antara lain mengatakan Gerindra corong kebencian," kata Habiburokhman dalam keterangan tertulisnya yang diterima merdeka.com, Kamis (13/6).

Habiburokhman mengatakan akan menunggu selama 3 kali 24 untuk segera melakukan ralat ataupun klarifikasi. Tidak hanya itu Nurzzaman diminta minta maaf pada semua kader Gerindra.

"Jika tenggat waktu tersebut diabaikan selanjutnya kami akan menggunakan hak hukum untuk melaporkan secara pidana dan menggugat secara perdata," ungkapnya.

Dia menegaskan akan menjaga citra partai yang telah dibangun sedemikian rupa. Habiburokhman tidak membiarkan siapa pun mencorengnya.

"Reputasi dan nama baik Gerindra sebagai partai pembela rakyat kami bangun dengan keringat, darah dan airmata selama lebih sepuluh tahun dan tidak akan kami biarkan tercoreng oleh siapapun," ucapnya.

Wakil Sekjen Partai Gerindra Mohammad Nuruzzaman mengundurkan diri dari Partai Gerindra. Surat pengunduran diri Nuruzzaman langsung ditujukan kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (12/6).

Dalam suratnya yang ditujukan pada Prabowo, Nuruzzaman mengaku sudah berfikir untuk mundur dari Gerindra sejak Desember 2017. Alasannya, kontribusi dan ketulusannya berjuang bersama Gerindra tidak pernah terakomodir. Namun, keputusannya mundur baru terealisasi hari ini, Selasa (12/6).

Salah satu alasannya mundur kali ini karena pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon yang menyakiti hatinya.

"Hari ini, 12 Juni 2018, saya marah. Kemarahan saya memuncak karena hinaan saudara Fadli Zon kepada kiai saya, KH Yahya Cholil Staquf terkait acara di Israel yang diramaikan dan dibelokkan menjadi hal politis terkait isu ganti Presiden," tuturnya dalam surat yang beredar di kalangan wartawan. [mdk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA