Kantor Gerindra didatangi Brimob, Kapolri diminta Copot Kapolda Jateng

Kantor Gerindra didatangi Brimob, Kapolri diminta Copot Kapolda Jateng

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono menyayangkan sikap arogansi anggota Brimob bersenjata lengkap yang mendatangi Kantor DPC Partai Gerindra Kota Semarang, dan DPD Partai Gerindra Jawa Tengah. Menurutnya, Kapolda Irjen Pol Condro Kirono harus segera dicopot dari jabatan atas kejadian itu.

"Itu sudah masuk intimidasi dari Polri. Jadi saya ragu dengan netralitas Polri. Kalau Kapolda Jateng di copot sama pak Tito saya baru percaya. Polisi netral," tegasnya saat ditemui di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (6/5).

Katanya, dalam kedatangan anggota Polri pengurus Gerindra ditanya perihal kaos bertuliskan #2019GantiPresiden.

"Katanya alasannya Pilkada, kok partai lain tidak didatangi. Terus nanya kaos ganti presiden. Kan kaos ganti presiden konstitusional. Kecuali makar. Kan ganti presidennya 2019 bukan 2018," tegasnya.

"Pokoknya polisi ini sudah mengintimidasi Gerindra," sambungnya.

Arief meminta masyarakat tenang dan tak perlu khawatir atas kejadian itu. "Kita akan panggil Kapolri ke DPR. Kapolda Jateng harus dipecat. Sama pak Tito, kalau pak Tito nya netral. Kalau enggak ya enggak netral. Secepatnya setelah reses ini kita panggil," pungkasnya.

Sebelumnya, dalam dua hari, Jumat dan Sabtu 4 dan 5 Mei, kantor DPC Partai Gerindra Kota Semarang dan DPD Partai Gerindra didatangi personel Brimob yang bersenjata laras panjang. Akibatnya, anggota partai besutan Prabowo Subianto tersebut merasa tak nyaman dan ketakutan.

Sekretaris DPD Gerindra Jateng Sriyanto Saputro mengatakan tidak alergi dengan kehadiran aparat di kantornya karena selama ini juga sering menerima tamu, termasuk polisi. Bahkan setiap ada kegiatan yang menghadirkan massa selalu memberitahukan ke polisi. Namun dengan kedatangan polisi bersenjata laras panjang secara tiba-tiba mengesankan ada masalah di partainya.

"Seperti memburu teroris saja," katanya, Sabtu (5/5).

Sriyanto mempertanyakan SOP aparat terkait dengan pengamanan jelang Pilgub. "Ketika itu berupa patroli rutin demi keamanan apakah personel dilengkapi surat tugas dan apakah harus bersenjata laras panjang seperti itu? Ini overacting. Dengan cara tersebut justru mengesankan suasana mencekam jelang pilgub padahal sejatinya kondusif alias adem ayem," tegasnya.[mdk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita