www.gelora.co - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean tampak menanggapi ocehan Denny Siregar. Dilansir TribunWow.com, hal itu terlihat dari unggahan akun Twitternya pada Kamis (26/4/2018).
Ocehan Denny siregar tersebut terkait Demokrat yang minta maaf soal kadernya yang menista Nabi.
Diketahui, media sosial Facebook dihebohkan dengan tayangan live seorang pria dari dalam mobil. Pria tersebut mengahadap ke arah kamera dan melontarkan sejumlah tudingan dan hinaan kepada Nabi Muhammad.
Aksi pria tersebut akhirnya menuai kecaman dari publik di Facebook.
Sementara itu, Ferdinand Hutahaean juga mengatakan proses terhadap oknum tersebut masih berlanjut.
Menurut Ferdinand, oknum tersebut tampak mengalami gangguan kejiwaan, di mana ia sempat terlihat berbicara dengan pohon di salah satu unggahan akun Instagramnya.
Ferdinand Pun mengungkapkan jika partainya meminta maaf atas tindakan kadernya tersebut.
"Beredarnya video yg menghina Dan menista Nabi Muhammad SAW dr salah seorang kader Partai Demokrat Sidoardjo, kami sampaikan bbrp hal sbb :
1. Kami mint maaf kepada seluruh Umat Islam atas peristiwa tersebut yg terjadi diluar kontrol kami.
2. Yang bersangkutan atas keterangan kader di Jawa Timur, mmg diduga sedang mengalami gangguan kejiwaan, tdk stabil dlm bbrp bulan terakhir.
Hal ini terlihat dr Istagram yg bersangkutan yg bahkan mengaku sbg Imamahdi.
3. Bahkan dari vidro lain di istagram ybs, sering bicara sendiri dengan pohon dan tertawa sendiri.
4. Kami akan segera melakukan pemeriksaan internal dan akan memberhentikan yg bersangkutan dr partai," tulis Ferdinand Hutahaean melalui akun @LawanPolitikJKW.
Beredarnya video yg menghina Dan menista Nabi Muhammad SAW dr salah seorang kader Partai Demokrat Sidoardjo, kami samosikan bbrp hal sbb :1. Kami mint maaf kepada seluruh Umat Islam atas peristiwa tersebut yg terjadi diluar kontrol kami.2. Yang bersangkutan...— FERDINAND HUTAHAEAN (@LawanPoLitikJKW) 26 April 2018
Menanggapi hal ini, Denny Siregar lantas meminta semua pihak untuk memaafkan dan tidak perlu demo berjilid-jilid.
@Dennysiregar7: Karena kader @PDemokrat jadi tolong dimaafkan dan tidak perlu demo berjilid-jilid ya.. kalau kader partai penista agama, serang !!
Karena kader @PDemokrat jadi tolong dimaafkan dan tidak perlu demo berjilid-jilid ya.. kalau kader partai penista agama, serang !! https://t.co/E0hsUqBjX9— Denny siregar (@Dennysiregar7) 26 April 2018
Ferdinand pun membalas omongan tersebut dengan mengatakan jika Denny Siregar kurang pengetahuan dan nalarnya pendek.
@LawanPoLitikJKW: Desy (Denny Siregar) ini kurang pengetahuan. Nalarnya pendek.
Untuk apa demo? Sudah ditahan sm Polisi.
Anda ini blm lepas dari dendam atas kekalahan Ahok tampaknya.
Desy ini kurang pengetahuan. Nalarnya pendek. Untuk apa demo? Sudah ditahan sm Polisi.Anda ini blm lepas dari dendam atas kekalahan Ahok tampaknya. 😂 https://t.co/nxbX5qAbuS— FERDINAND HUTAHAEAN (@LawanPoLitikJKW) 26 April 2018
Senada dengan tanggapannya Denny Siregar, akun @NurSyahbana9 juga mendapat tanggapan dari Ferdinand.
@NurSyahbana9: Untung yang menghina dan menistakan Nabi Muhammad Saw dari salah satu kader @PDemokrat,
saya tidak bisa membayangkan jika pelakunya dari kader @PDI_Perjuangan, permintaan maaf tidak lah cukup
Pasti ada gorengan isu dan demonstrasi ke Monas.
@LawanPoLitikJKW: Akalmu kurang sehat. Knp tdk ada demo, krn hanya dlm hitungan jam, yg bersamgkutan kami pecat dan ditahan polisi.
Tunjukkan partai mana yg melakukan hal sprt yg kami lakukan.
Kalau km ga bs tunjukkan, sy doakan km panjang umur biar makin lama menderita melihat demokrat maju.
Akalmu kurang sehat. Knp tdk ada demo, krn hanya dlm hitungan jam, yg bersamgkutan kami pecat dan ditahan polisi.Tunjukkan partai mana yg melakukan hal sprt yg kami lakukan.Kalau km ga bs tunjukkan, sy doakan km panjang umur biar makin lama menderita melihat demokrat maju https://t.co/TbG7evAMfJ— FERDINAND HUTAHAEAN (@LawanPoLitikJKW) 26 April 2018
Diketahui, selang beberapa jam video tersebut beredar, Demokrat langsung mengambil sikap dengan meminta maaf, dan memecat kadernya itu.
Saat ini pelaku juga telah ditahan di kepolisian untuk diperiksa secara intensif.
Menurut Ferdinand, partainya tak memberi ampun bagi pihak yang menghina agama. [tribun]