Sejarawan Yakini Ratu Inggris Elizabeth II Keturunan Nabi Muhammad

Sejarawan Yakini Ratu Inggris Elizabeth II Keturunan Nabi Muhammad

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co -  Para sejarawan meyakini bahwa Ratu Inggris, Elizabeth II, keturunan Nabi Muhammad SAW. Klaim sejarawan diperkuat dengan data pelacakan 43 generasi Nabi umat Islam tersebut.

Temuan ini telah diterbitkan di surat kabar Maroko, Al-Ousboue. Dalam laporannya, media tersebut menuliskan garis trah Nabi Muhammad melalui putrinya, Fatimah, terhubung ke Earl of Cambridge pada abad ke-14 yang kemudian menjadi leluhur Ratu Elizabeth II.

"Ini membangun jembatan antara dua agama dan kerajaan kami," kata penulis artikel di surat kabar Maroko, Abdelhamid Al-Aouni, yang dilansir dari Economist, Sabtu (7/4/2018).

Klaim bahwa Ratu Elizabeth II merupakan keturunan Nabi Muhammad bukan hal baru. Klaim ini pertama kali muncul dari ahli silsilah Kerajaan Inggris, Burke's Peerage, pada tahun 1986.

Menurut catatan Peerage, Ratu Inggris ini keturunan seorang putri Muslim bernama Zaida yang terpaksa melarikan diri dari kota kelahirannya, Seville, Spanyol, yang kala itu komunitas Muslim dominan.

Zaida adalah istri keempat Raja Al-Mu'tamid ibn Abbad dari Sevilla. Dia melarikan diri, pindah keyakinan dan melahirkan seorang putra. Putra dari Zaida ini kemudian menikahi Earl of Cambridge pada abad ke-11.

Sejak klaim itu pertama kali diterbitkan, perdebatan pun muncul di kalangan para ahli. Banyak dari mereka yang tak setuju dengan klaim tersebut.

Muhammad lahir di Arab Saudi dengan tahun kelahiran diyakini pada 570. Bagi umat Islam, dia diyakini sebagai Nabi terakhir dengan wahyu Alquran.

Meskipun diperdebatkan oleh beberapa sejarawan, catatan silsilah dari Spanyol pada abad pertengahan juga mendukung klaim tersebut. Bahkan Ali Gomaa, mantan mufti agung Mesir juga ikut memverfikasi.

Direktur penerbitan Burke's pernah menulis surat kepada Perdana Menteri Margaret Thatcher pada tahun 1986 yang menyerukan peningkatan keamanan bagi keluarga kerajaan. Alasannya, klaim Ratu Elizabeth II keturunan Nabi Muhammad bisa memicu kelompok yang tidak suka dan melakukan serangan teror.

"Keturunan langsung keluarga kerajaan dari Nabi Muhammad tidak dapat diandalkan untuk melindungi keluarga kerajaan selamanya dari teroris," tulis dia kepada Thatcher.

Namun, majalah Inggris, The Spectator, mengulas sosok Zaida yang diperdebatkan. Beberapa sejarawan percaya dia adalah putri seorang khalifah, namun menjalani kehidupan yang "melenceng". Menurut para sejarawan, Zaida memang putri khalifah keturunan Nabi Muhammad. Meski demikian, ada juga yang meyakini bahwa Zaida menikah dengan pria yang masih dari lingkungan keluarganya. (sn)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA