www.gelora.co - Sebuah rekaman telepon diduga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir viral di media sosial.
Pasalnya, materi pembicaraan keduanya diduga tengah membahas soal bagi-bagi hasil fee sebuah proyek.
Rekaman tersebut diuggah oleh akun jokerpolitik, Jumat (27/4/2018).
“Admin abis sholat Jumat mau pergi jauh, jangan tanya kemana, pokoknya admin bawa baju tiga setel sama Sempak dua lembar,” demikian caption dalam unggahan tersebut.
Dalam pembicaraan via udara itu, keduanya menyebut nama ‘Pak Ari’ yang entah merujuk kepada siapa.
Dalam rekaman tersebut, disinggung pula soal Pertamina dan PLN.
Baca Juga:
Kementerian BUMN: Menteri Rini Dan Bos PLN Bukan Bahas 'Bagi-Bagi Fee'
Percakapan Menteri Rini-Bos PLN Beredar Dicurigai Bagian Operasi Intelijen
Baca Juga:
Kementerian BUMN: Menteri Rini Dan Bos PLN Bukan Bahas 'Bagi-Bagi Fee'
Percakapan Menteri Rini-Bos PLN Beredar Dicurigai Bagian Operasi Intelijen
Berikut sebagian rekaman telepon diduga Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut PLN Sofyan Basir:
Sofyan: Saya juga kaget kan Bu, saya mau cerita ke Ibu, beliau (Pak Ari) kan panggil saya, pagi kemarin kan saya baru pulang
Rini: Yang penting ginilah, sudahlah, kan yang harus ambil kan dua, Pertamina sama PLN
Sofyan: Betul
Rini: Ya, dua-duanya punya saham lah Pak, begitu
Sofyan: Waktu itu saya ketemu Pak Ari juga, Bu. Saya bilang ‘Pak Ari mohon maaf, masalah share ini kita duduk lagi lah, Pak Ari
Rini: Saya terserah bapak-bapak lah, saya memang kan konsepnya sama-sama Pak Sofyan
Sofyan: Saya kemarin bertahan, Bu, kan beliau ngotot. ‘Kamu gimana sih, Sof?’ Lho kan, Pak, kalo enggak ada PLN kan Bapak enggak ada juga tuh buat bisnis
Sofyan: Kan saya ketemu Pak Ari juga, Bu
Rini: Menurut saya banyak yang nerusin, cuma saya bilang sama kakak saya yang satunya, biasanya kalau dia sudah enggak mau ngomong, saya ngomong sama yang satunya supaya nyambung ke sana gitu kan
Sofyan: Betul, betul,” timpal Sofyan.
JawaPos.com telah mencoba menghubungi pihak Kementerian BUMN maupun PT PLN (Persero).
Sayangnya, sampai berita ini diturunkan belum ada klarifikasi dari kedua pihak. [psid]