Polisi Selidiki Kasus ABG Diperkosa Paman Hingga Gila, Hasilnya?

Polisi Selidiki Kasus ABG Diperkosa Paman Hingga Gila, Hasilnya?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Wakapolres Buleleng Kompol Ronny Riantoko menegaskan pihaknya tengah menyelidiki kasus kekerasan seksual yang dialami anak baru gede (ABG) berusia 14 tahun, sebut saja Mawar.

Mawar diduga diperkosa oleh pemannnya sendiri, IKS (65) berkali-kali hingga gila dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa Bangli.

Kompol Ronny mengatakan, kasus tersebut dalam tahap penyidikan dan polisi sedang mengumpulkan saksi-saksi. Setidaknya ada tiga orang saksi yang kini telah diperiksa polisi.

“Dari keterangan penyidik, sekarang masih mengumpulkan saksi-saksi. Karena ini baru dilaporkan, tentu kami tidak bisa serta-merta mengamankan pelaku. Kami harus lengkapi bukti-bukti dan saksi-saksi. Kami masih dalam tahap itu,” kata Ronny.

Ronny menegaskan polisi akan menindaklanjuti laporan itu dengan cepat. Ia juga meminta agar pelapor dan kuasa hukum, bisa memberikan dukungan pada saksi-saksi.

Mengingat dalam kasus kekerasan seksual, banyak yang enggan menjadi saksi dengan alasan takut, malu, bahkan ada yang berdalih enggan membicarakan hal yang mereka anggap tabu itu.

Sebelumnya, sebanyak 22 advokat yang tergabung dalam Forum Advokat Buleleng Peduli Perlindungan Anak mendatangi Polres Buleleng. Mereka mendesak polisi menangani kasus ini dengan cepat.

Ketua Tim Kuasa Hukum korban, Gede Harja Astawa mengungkapkan, kekerasan seksual itu diduga dilakukan pada kurun wakut 21 Februari hingga 27 Februari lalu.

Terlapor IKS, diduga melakukan kekerasan seksual pada Mawar sebanyak tiga kali. Terlapor diketahui tinggal dalam satu pekarangan besar dengan korban. Namun rumah antara korban dengan terlapor, berbeda.

Terungkapnya kasus ini juga karena perubahan perilaku dari Mawar. Pada awal Maret lalu, Mawar sempat kabur dari rumah dan terlihat depresi.

Belakangan Mawar ditemukan tak jauh dari rumahnya. Dari sana akhirnya diketahui korban menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh IKS.

“Korban sudah dua minggu ini terkulai di rumah sakit. Bahkan sampai dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Kami mendesak polisi mengambil langkah tegas, nyata, profesional, dan proporsional,” kata Harja Astawa. [psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita