PKS: Mungkin Indonesia Punah Dijajah Asing

PKS: Mungkin Indonesia Punah Dijajah Asing

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Nasir Djamil

www.gelora.co - Anggota DPR Fraksi PKS Nasir Djamil mengatakan pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait Indonesia akan bubar pada 2030 memiliki dua makna yakni tersirat dan tersurat.

"Sebenarnya setiap informasi harus dimaknai secara tersirat dan tersurat," kata Nasir kepada INILAHCOM, Selasa (27/3/2018).

Anggota Komisi III DPR ini menilai mungkin maksud punah dari pidato yang disampaikan Prabowo itu bukan punahnya negara Indonesia, tapi bangas ini dijajah sehingga tidak lagi punya kemampuan apa-apa lagi.

"Kita sudah tidak bisa menentukan apa-apa lagi karena semua dikuasai asing. Jadi, secara hakikat sudah punah sebenarnya tidak menentukan sebuah bangsa yang maju, bangsa yang berdaulat dan berdiri di atas kaki sendiri. Bisa jadi maknanya seperti itu," ujarnya.

Menurut dia, harus diakui saat ini banyak sumber daya alam Indonesia dikuasai oleh asing. Bahkan, perekonomian Indonesia banyak sahamnya dikuasai oleh asing.

"Artinya, punah itu bahwa masyarakat Indonesia sebagian besar mengalami penjajahan dalam arti tersebulung," jelas dia.

Untuk diketahui, Prabowo Subianto menyampaikan adanya kajian dari pihak asing yang meramalkan Indonesia tidak akan ada lagi pada 2030.

Selain itu, Prabowo juga mengungkapkan sejumlah persoalan perekonomian yang dialami Indonesia.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa optimisnya Indonesia akan menjadi negara kuat pada 2030 di hadapan jajaran DPRD se-Indonesia.

"Negara kita akan terbesar keempat di tahun 2030. Masuk tujuh dari negara terkuat. Sekarang kita masuk 16 besar," kata Jokowi.

Jokowi mengakui kalau sekarang masih banyak masalah yang dihadapi bangsa Indonesia. Namun, dengan sinergitas pemerintah pusat dan daerah maka segala persoalan dapat diatasi.

"Ini tugas kita bersama dari pusat dan daerah. Bekerja keras menyelesaikan hal-hal yang harus diperbaiki. Tantangan di lapangan masih banyak. Ini persoalan yang harus kita selesaikan. Saya tunggu rekomendasinya," tandasnya. [inc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita