Pengamat: Sebaiknya AHY Belajar Dulu Politik di Demokrat dari Level Bawah

Pengamat: Sebaiknya AHY Belajar Dulu Politik di Demokrat dari Level Bawah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Belum matang. Demikian penilaian pengamat komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai penyodoran nama Ketua Komando Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Calon Presiden (Capres) maupun Wakil Presiden (cawapres) di Pilpres 2019.

Meskipun mempunyai pengalaman berkarir di dunia militer, AHY masih sangat muda sekali untuk di jajarkan dengan tokoh-tokoh politik yang sudah berkarya untuk bangsa dan negara ini dalam panggung politk tanah air.

Apalagi, menurut Emrus Sihombing, AHY juga terlalu dini untuk mundur di pangkat Mayor, bukan menuntaskan tugas kemeliteran pada jenjang Jenderal.

"Terlalu dini dan muda. Dia mundur pangkat yang bisa di katakan masih terlalu muda. Karena kalau panggilan jiwa itu harus di selesaikan sampai pensiun,” ujar Emrus Sihombing kepada Tribunnews.com, Minggu (18/3/2018).

Selain juga, menurut Emrus, sejak mundur dari dunia kemiliteran dan mengikuti Pilkada DKI Jakarta hingga kini, belum terlihat karya nyata AHY bagi kesejahteraan rakyat.

Semua yang selama ini disampaikan AHY masih pada tataran retorika alias janji-janji manis.

Sedangkan seorang Calon pemimpin negeri ini, dia menilai, baik itu capres atau cawapres, harus memiliki pengalaman sebagai pemimpin di masyarakat dengan segudang prestasi yang telah ditorehkan.

"Dengan demikian, akan membuat masyarakat sulit untuk percaya dengan jualan politiknya," jelasnya.

Selain itu juga menurutnya, AHY menjadi pendatang baru dalam dunia politik, baik di level nasional maupun partai Demokrat. Meskipun AHY adalah anak Ketua Umum Partai berlambang mercy, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kecemburuan sosial antara kader Demokrat yang selama ini berjuang dari bawah dan berdarah-darah, pasti tidak bisa dielakan terjadi ketika AHY langsung melejit menjaid Capres atau Cawapres.

Menurutnya, alangkah lebih baiknya sebagai putera mahkota, AHY melangkah setahap demi setahap dalam karir politik sekaligus menggali pengalaman dan mematangkan dirinya dalam kancah politik yang sangat dinamis, kompromis, transaksional dan sangat cair.

"Untuk itu, tidak ada salahnya AHY terlebih dahulu menunjukkan karya konkrit yang bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, seperti membangun ekonomi rakyat yang dimulai dari daerah pinggiran," jelasnya.

Secara simultan, imbuhnya, juga AHY berkarya di partai mulai dari kader yang paling bawah agar tidak menimbulkan kecemburuan di internal partai.[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita