Pengamat: Belum Deklarasi Capres Merupakan Strategi Gerindra

Pengamat: Belum Deklarasi Capres Merupakan Strategi Gerindra

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Hingga saat ini, Gerindra masih belum mengumumkan siapa yang akan menjadi capres mereka. Menurut pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago hal tersebut merupakan strategi untuk melihat situasi.

"Paling tidak, partai melakukan cek ombak atau testing on the water," kata Pangi, saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (13/3).

Ia mengatakan, partai politik seringkali menggunakan strategi menggantung. Hal tersebut bukan dilakukan karena ketidakyakinan Gerindra dan Prabowo untuk mendeklarasikan diri, tetapi karena strategi mereka untuk membaca peta politik terlebih dahulu.

"Sehingga bisa membaca peta politik, mengkalkulasi dan menghitung ulang simulasi konstelasi elektoral. Biasanya kalau menggantung itu ada bargaining position-nya, dan bisa main dua kaki, bisa berselancar ke poros mana pun," ujar Pangi menjelaskan.

Ia menilai, hingga saat ini Prabowo Subianto masih menjadi nama yang paling kuat di partai tersebut. Ia mengatakan, masih belum ada pergeseran dukungan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

"Sejauh ini saya melihat belum terjadi pergeseran sikap dan dukungan. Gerindra tetap pada sikap awal yaitu Prabowo capres harga mati," tambah dia.

Sebelumnya, DPD Partai Gerindra DKI Jakarta menggelar deklarasi untuk mencalonkan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Deklarasi ini digelar untuk mendesak Prabowo untuk maju menjadi calon presiden setelah pada 2017 lalu Prabowo enggan mengiyakan hal itu.

"Kalau di DKI, ini acaranya dibalut dengan puncak HUT Partai Gerindra yang ke-10. Insya Allah Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno akan hadir nanti sore di Lapangan Arcici, Jakarta Utara," kataWakil Ketua DPD Partai Gerindra, Syarif, Ahad (11/3). [rol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita