Lawan Jokowi di Pilpres, Koalisi Permanen 212 Usung Siapa?

Lawan Jokowi di Pilpres, Koalisi Permanen 212 Usung Siapa?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Habib Rizieq Syihab mengarahkan Gerindra, PKS, PAN, dan PBB membentuk Koalisi Permanen 212. Koalisi ini diharapkan dapat melawan Jokowi di Pilpres 2019 nanti.

Koalisi 212 ini memang sudah direncanakan Habib Rizieq sejak lama. Karena itu, Rizieq mengimbau Koalisi Permanen 212 segera dipatenkan untuk bersama-sama mencari penantang Jokowi di Pilpres 2019.

"Sudah lama Habib Rizieq Syihab menginginkan dan mengharapkan adanya Koalisi Permanen 212 (PKS-PAN-Gerindra-PBB)," kata jubir FPI, Slamet Maarif, Jumat (23/3/2018).

Lantas siapa capres yang akan diusung koalisi harapan Habib Rizieq ini?

Rangkuman detikcom, Sabtu (24/10/2018), parpol-parpol di Koalisi 212 ini sudah punya mempunyai niatan mendukung capres masing-masing meski belum secara resmi. Partai Gerindra sudah terang-terangan akan mengajukan ketumnya, Prabowo Subianto, sebagai capres penantang Jokowi.

Waketum Gerindra Ferry Juliantono menyebut wajar ada harapan dari Habib Rizieq soal Koalisi Permanen 212. Itu menurutnya karena keempat partai tersebut bergabung bersama dalam aksi umat 212.

"Namun Partai Gerindra dan partai-partai lain tetap akan membuka diri dan melakukan komunikasi aktif juga dengan partai lain, misalnya Partai Demokrat dan partai PKB dalam rangka memperkuat koalisi yang ada," ungkap Ferry dalam perbincangan, Jumat (23/3).

Ngomong-ngomong soal capres, Waketum DPP Partai Gerindra Fadli Zon memastikan Prabowo Subianto siap maju menjadi capres di Pilpres 2019. Fadli mengklaim partainya makin dekat dengan PKS-PAN untuk mendukung Prabowo sebagai capres.

"Kita konfirmasi juga Pak Prabowo siap maju capres 2019," kata Fadli di kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (20/3) lalu.

Fadli berharap Gerindra-PKS-PAN dapat melakukan deklarasi bersama dalam waktu dekat.

"Tentu saja tinggal melengkapi presidential threshold kami berkomunikasi dengan calon mitra koalisi. Dengan PKS, PAN, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa bersama-sama. Yang jelas, dari sisi Gerindra, kita deklarasi dulu Pak Prabowo sebagai capres," kata Fadli.

Sedangkan PKS, punya 9 capres yang didorong ke Pilpres 2019. Hal disampaikan PKS lewat keterangan resminya pada 15 Januari lalu.

Sembilan tokoh yang didorong jadi capres dari lingkup internal PKS itu adalah Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, eks Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS saat ini Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, eks Menkominfo Tifatul Sembiring, Muzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera.

Bagaimana dengan PAN? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan didorong kadernya untuk maju di Pilpres 2019. Zulkifli menyebut dirinya hanya mengikuti kehendak kadernya, termasuk apabila ada yang menghendakinya hanya menjadi capres atau cawapres.

Namun, itu belum mutlak. PAN akan merumuskan capres atau cawapresnya pada Mei 2018 nanti.

"Kalau kader mau (jadi capres/cawapres), ya pastilah (maju). Nanti dirumuskan bulan Mei," kata Zulkifili kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/2/2018).

Untuk PBB yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra, tentunya masih jauh untuk bicara capres. Tetapi, niat Yusril maju sebagai capres pada Pilpres 2019 bisa saja terjadi karena partainya sejauh ini mendukung ketumnya sebagai capres.

"Sampai hari ini PBB tetap pada keputusannya mencalonkan Pak Yusril sebagai capres," ujar Ketua Bidang Pemenangan Presiden PBB Sukmo Harsono saat dihubungi, Kamis (8/3/2018).

Meski demikian, Sukmo mengaku PBB masih membuka opsi mendukung capres lain di 2019. Namun, itu tentu dengan syarat.

Lalu, jika benar koalisi 212 ini terwujud maka siapakah capres yang akan diusung? Mungkinkah Habib Rizieq dapat menyatukan 4 partai ini untuk kompak menunjuk calon capres-cawapres 2019 nanti? [detik]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita