Kesaksian Relawan ACT dalam Aksi Kembalinya Tanah Palestina di Gaza

Kesaksian Relawan ACT dalam Aksi Kembalinya Tanah Palestina di Gaza

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Aksi Kembalinya Tanah Palestina (Al Awdah March) diikuti ratusan ribu warga Palestina. Relawan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang bergabung di dalamnya mengungkapkan aksi itu berakhir setelah ditembaki pasukan zionis Israel.

Relawan Aksi Cepat Tanggap mengikuti aksi damai yang dilakukan ratusan ribu warga Palestina pada Jumat (30/03/2018). Direktur Global Humanity Respon ACT Bambang Triono mengungkapkan laporan relawan yang berada di lokasi aksi yang menyebut kekerasan Tentara Israel kembali dilakukan dalam aksi itu.

“Aksi hari ini (Jum’at) harus berakhir dengan penembakan oleh tentara Israel,” kata Bambang melalui pernyataan tertulisnya, Jumat (30/03/2018).

Berdasarkan data yang diperoleh ACT, hingga pukul 23.00 WIB, warga Palestina yang terbunuh mencapai 12 orang. Sementara, lebih dari 1100 jiwa terluka.

Menurut relawan ACT di lokasi aksi, situasi makin memanas setelah tentara Israel menembakkan gas air mata. Beberapa ambulans tampak hilir mudik membawa pasien warga palestina korban kekerasan militer Israel.

Secara spesifik, kata Bambang, keterlibatan ACT dalam aksi tersebut adalah penyediaan dapur umum untuk warga peserta aksi. Adapun tuntutan aksi akan mengarah tepat ke Israel, otoritas yang paling bertanggung jawab atas diskriminasi dan penindasan Gaza selama ini. “Aksi ini hingga dua bulan kedepan, pasti membutuhkan logistik yang banyak. Untuk itu kami akan hadir menjadi penguat para pejuang di lokasi,” ungkapnya.

Tanggal 30 Maret menjadi hari nasional dan telah menjadi hari simbolis yang selalu diingat. Di mana di tanggal itu, tahun 1976 lalu terjadi sebuah peristiwa penting. Pada 42 tahun silam, enam orang Arab dan warga Israel yang mendukung Palestina, dibunuh oleh militer Israel. Pembunuhan itu terjadi dalam sebuah demonstrasi atas pencaplokan Israel terhadap tanah Palestina.

Memperingati kejadian itu, selama enam pekan ke depan, demonstrasi besar bakal berlangsung sepanjang hari tanpa henti, di lima titik berbeda sepanjang perbatasan Israel. Protes mereka mengerucut pada satu tuntutan penting, yakni kembalinya hak warga Palestina atas rumah dan tanah mereka yang kini dijajah secara terang-terangan oleh Israel.

Selama enam pekan ke depan, dimulai sejak Jumat 30 Maret hingga berakhir pada 15 Mei atau di puncak hari yang dikenal dengan “Nakba” atau “Malapetaka”. Nakba Day, enam pekan ke depan menjadi peringatan paling penting, di mana di hari itu penanda terusirnya ratusan ribu jiwa warga Palestina atas tanah mereka yang dicaplok Israel, tahun 1948 silam.

Dalam orasi-orasi damai, mereka menuntut hak-hak rakyat atas tanah Palestina yang terjajah. Sampai hari Nakba – enam pekan ke depan – ribuan anak-anak, pemuda Gaza, sampai para lansia di Gaza turut ambil bagian dalam demonstrasi besar-besaran ini. [kn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA