Jokowi: Ba'a Kabanyo, Lai Elok-elok Sajo?

Jokowi: Ba'a Kabanyo, Lai Elok-elok Sajo?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan sertifikat tanah ke masyarakat Dharmasraya, Sumatera Barat. Dalam kesempatan ini, Jokowi mencoba berbahasa Minang, menyapa masyarakat.

"Ba'a kabanyo? Lai elok-elok sajo? (Apa kabar? Baik-baik saja kan?)" kata Jokowi membuka pidato di GOR Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu (7/2/2018).

"Elok Pak," jawab warga serentak diteruskan dengan tepuk tangan.

Kegiatan ini dihadiri sekitar 4.000 warga. Sebanyak 3.000 berasal dari Kabupaten Dharmasraya, sementara sisanya berasal dari wilayah sekitar Dharmasraya.

Dalam kesempatan ini, Jokowi mengatakan Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman. Untuk itu, penting bagi masyarakat untuk menjaga keberagaman tersebut.

"Ingat, negara kita ini memiliki 700 suku, 1.100 bahasa. Ini harus kita jaga, jangan sampai terpecah," kata Jokowi.

Jokowi pun menjelaskan soal kenapa dia menyapa masyarakat Sumatera Barat menggunakan bahasa lokal. Karena dia ingin mengetahui dan belajar mengenai kebudayaan dan keberagaman yang ada di Indonesia.

"Saya ingin belajar. Karena negara kita ini beragam sekali," kata Jokowi.

Terkait dengan pembagian sertifikat tanah, Jokowi menjelaskan bahwa tahun ini dia menargetkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mengeluarkan 7 juta sertifikat. Sementara di tahun depannya lagi meningkat jadi 9 juta sertifikat.

Sementara itu, untuk di Sumatera Barat, Jokowi mengatakan seharusnya sudah 1.700.000 sertifikat yang diserahkan ke warga. Namun, baru 700.000 yang baru disertifikatkan.

"Dan oleh sebab itu kantor BPN di Sumatera Barat masih punya utang kepada rakyat satu juta sertifikat yang harus segera diselesaikan yang tadi saya sudah perintahkan kepada Menteri tahun 2023 harus selesai semuanya," kata Jokowi.

"Kenapa urusan sertifikat ini selalu saya kejar-kejar? Karena bapak ibu dan saudara-saudara semuanya tahu dari 126 juta sertifikat yang harusnya diberikan sudah dipegang oleh masyarakat baru 46 juta yang bisa dipegang oleh masyarakat sampai tahun 2015 yang lalu. Oleh sebab itu masih ada 80 juta sertifikat di seluruh tanah air yang menjadi pekerjaan rumah pekerjaan besar dari Kementerian BPN saya sudah titip perintahkan kepada menteri," tambah Jokowi. (dtk)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA