www.gelora.co - Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengaku tidak kaget atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK), yang menolak ambang batas calon presiden (presidential threshold) nol persen.
Menurutnya, putusan tersebut sudah diprediksi karena mengikuti keinginan kekuasaan saat ini.
"Kalau istilah saya itu, ya sudah diprediksi sebelumnya, pasti MK memutuskan sesuai dgn selera kekuasaan hari ini," ujar Yandri dihubungi, Jumat (12/1/2018).
Menurutnya, putusan MK itu memaksa agar seluruh partai politik membuka komunikasi politik. Akibatnya, kata Yandri, transaksional politik di partai-partai akan semakin banyak.
"Istilah saya itu saling menyandera karena tidak ada satu pun partai yang cukup (kursi untuk mengusung Capres) mungkin juga akan terjadi transaksional. entah apakah itu transaksioanal uang atau jabatan dan sebagainya dan ini pasti tidak memunculkan banyak calon-calon alternatif di luar yang sudah ada," ungkapnya.
Selain itu, Yandir juga memperkitakan calon presiden yang akan muncul hanya ada dua. Bahkan, ia khawatir hanya muncul calon tunggal.
"Kalau 3 saya sujud syukur nanti, apalagi 4. kalau dua aja mungkin saya masih sujud syukur. Tapi yang berbahaya itu kalau calon tunggal," ungkap Sekretaris Fraksi PAN DPR RI itu.[tsc]