Dibantah, PDIP Tidak Butuh Suara Umat Islam

Dibantah, PDIP Tidak Butuh Suara Umat Islam

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak pernah mengeluarkan pernyataan atau informasi murahan 'PDIP tidak butuh lagi suara umat Islam'.

Tegas Hasto, informasi yang tersebar di portal media 'abal-abal' termasuk di media sosial 'PDIP tidak butuh lagi suara umat Islam' adalah hoax dan fitnah.

Setelah disahkannya UU Ormas beberapa waktu lalu, fitnah dan hoax semakin menjamur. Umumnya, pembiasan informasi itu ditujukan pada partai politik yang mendukung UU Ormas. Salah satunya adalah informasi yang menyebutkan bahwa PDIP sebagai partai pengusung pemerintahan saat ini tidak takut kehilangan basis pemilih muslim.

Hasto menyebutkan, justru mayoritas pemilih PDIP adalah umat Islam. Dengan demikian tidak mungkin PDIP meninggalkan pemilih muslim.

"PDIP sendiri lebih dari 85 persen pendukungnya basis muslim. Islam yang membangun peradaban, Islam yang meneladani tokoh-tokoh pergerakan juga. Dimana PDIP betul-betul membumikan itu," ujar Hasto belum lama ini di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Adapun alasan PDIP mendukung penerapan UU Ormas karena hal tersebut merupakan langkah yang tepat untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara.

UU Ormas dinilai tidak akan melawan kehendak umat Islam karena sama-sama mengawal Republik Indonesia untuk menjadi negara yang bersatu dan berdaulat, adil, makmur dan tidak dirusak oleh pihak-pihak yang bertentangan dengan dasar negara Pancasila.

Hasto yakin PDIP tidak akan ditinggalkan pemilih muslim karena selama ini partainya selalu menyebarkan nilai-nilai keislaman yang selaras dengan ideologi negara.

Dengan demikian, lanjut dia, bila ada yang menyebutkan bahwa 'PDIP tidak butuh umat Islam', hal itu jelas merupakan upaya penyudutan PDIP. Dan tentu tujuannya sangat politis, membenturkan umat Islam dengan PDIP.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita