Partai Demokrat tak Pernah Tuding Panglima TNI Berpolitik Soal isu Senjata Ilegal!

Partai Demokrat tak Pernah Tuding Panglima TNI Berpolitik Soal isu Senjata Ilegal!

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Komunikator DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menegur keras situs berita detik.com yang menurunkan tulisan bertajuk “PD Tuding Panglima TNI Berpolitik soal Isu Pembelian Senjata”. 

“Min... @detikcom mohon judulnya jangan framming. Ini bukan sikap P Demokrat. Sikap partai akan rilis. Cc @Puspen_TNI,” tegas Ferdinand di akun Twitter @lawanjokowi_.

Detik.com merilis pernyataan Wasekjen PD Rachland Nashidik (25/09). Seperti dikutip detik, Rachland mengatakan tindakan Gatot Nurmantyo adalah salah besar. Menurut Rachland, meski dalam forum tertutup, tak sepatutnya Gatot menyebar data intelijen. 

"Bagi kelangsungan demokrasi, kita semua cukup waras untuk memahami pemesanan 5.000 senjata serbu oleh badan intelijen. Bila itu benar, sama berbahayanya dengan Panglima TNI yang berpolitik praktis dan melampaui kewenangannya," tegas Rachland seperti dikutip detik (25/09).

Ferdinand menegaskan bahwa Partai Demokrat tidak pernah menuding Panglima TNI Gatot Nurmantyo berpolitik atas isu senjata ‘ilegal’. “Sekali lagi ditegaskan, @PDemokrat tidak pernah menuding Panglima berpolitik atas isu senjata yang sedang ramai. @Puspen_TNI,” beber @lawanjokowi_.

Menurut Ferdinand, pernyataan Rachland Nashidik (RN) atas nama pribadi. “Yes betul. Itu pernyataan pribadi yang kita hormati. RN tentu punya alasan dengan sikap itu, bukan asal ngomong,” tegas @lawanjokowi_ meretwet akun @iren_me.

Di sisi lain, situs resmi Demokrat, demokrat.or.id menurunkan tulisan bertajuk “Pernyataan Pers: Politik TNI Harus Selamanya Politik Negara”. Situs resmi ini memuat secara utuh tulisan Rachland tertanggal 24 September 2017.

“Bagi kelangsungan demokrasi, kita semua cukup waras untuk memahami: Pemesanan 5000 senjata serbu oleh badan intelijen, bila itu benar, sama berbahayanya dengan Panglima TNI yang berpolitik praktis dan melampaui kewenangannya.” demikian Rachland menutup tulisannya. [ito]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita