Viral Wanita Emas Hasnaeni Moein Diduga Disiksa dan Diperas Saat Mendekam di Rutan Pondok Bambu

Viral Wanita Emas Hasnaeni Moein Diduga Disiksa dan Diperas Saat Mendekam di Rutan Pondok Bambu

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  -- Video yang memperlihatkan Hasnaeni Moein atau yang kerap dikenal Wanita Emas, mengaku disiksa dan diperas saat mendekam di Rutan Pondok Bambu, viral di media sosial.

Video dengan durasi lebih kurang 1 menit 13 detik itu, tampak Hasnaeni yang merupakan terpidana kasus korupsi dan tengah menjalani hukuman di Rumah Tahanan (rutan) Pondok Bambu, Jakarta Timur itu mengaku atau curhat kalau ia mendapat penyiksaan dengan bentuk pemukulan.

Diduga pemukulan itu menurutnya dilakukan oleh Kepala Rutan (Karutan).


Tidak hanya itu, ia juga diduga mengaku diperas oleh sejumlah sipir dan belum diberi jatah makan.

"Saya Hasnaeni, saya sedang dihukum oleh kepala rutan, saya tidak boleh keluar kamar, saya dihukum dan dari kemarin tidak dikasih makan, trus saya dikunci dari luar kamar. Sekarang saya berada di luar dan ada di pengadilan Tipikor untuk menandatangani surat PK saya," kata Hasnaeni dalam videonya yang dikutip Kamis (4/12/2025).

"Saya lagi dihukum oleh kepala rutan, tolong bantu saya, saya tidak banyak waktu menggunakan handphone ini, tolong saya belum dikasih makan, sedangkan kondisi saya saat ini sedang sakit," lanjutnya.

Tidak hanya video, beredar juga gambar atau foto selembar kertas bertuliskan diduga kronologis kejadian yang dialami wanita emas dalam permasalah terkait. 

Dalam tulisan yang ditulis menggunakan pulpen dengan tinta berwarna biru itu terdapat sembilan poin yang disampaikan, berikut salinan surat tulisan tangan yang disampaikan :

Kronologis kejadian 


1. Saya butuh dokter untuk melakukan visum, saya ditempeleng kepala tutan dan dicekik leher saya, dan saya dipukulin kepala rutan, di bon mana tempat yang tidak ada CCTV.

Memarnya sudah hilang saya kasih salep, tapi badan saya masih sakit semua. 



2. Kalau petugas kita kasih uang semuanya lancar didalam tahanan.

3. Semua SOP dilanggar, bukti terlampir dan semua barang bukti dihilangkan oleh kepala rutan.

4. Saya juga butuh diobservasi oleh dokter psikiater sebab saya mengalami goncangan yang sangat luar biasa.

5. Sodara Joko hampir saja membunuh saya, untung saja banyak petugas yang menghalangi pas kejadian dan saya melarikan diri. Bukti terlampir CCTV.



6. Pungli sangat kuat, kalau saya tidak kasih uang ke mereka saya dipersulit dalam semua hal oleh pegawai rutan.

7. Saya tidak berani balik ke rutan, katanya kalau saya bicara ke media mereka akan eksekusi saya. Saat sekarang saya mengalami ketakutan yang sangat luar biasa.

8. Saya meminta perlindungan hukum ke Pak Menteri, dan kepada Kapolri, kepada HAM, Komnas Perempuan dan LPSK.

9. Sebab mereka berkonspirasi barang bukti disita oleh mereka, dirampas dan saya ditarik. Tertanda dr Hj Hasnaeni.

Berkaitan dengan video dan surat pernyataan yang disampaikan Hasnaeni, Kepala Keamanan Rutan Pondok Bambu, Nur Mariyana Putri justru membantah semuanya.

Menurutnya, semua yang diucapkan dan ditulis itu adalah tidak benar.

"Tidak benar apa yang disampaikan yang bersangkutan," kata Mariyana, dikutip Kamis (4/12/2025).

Hanya saja Mariyana mengaku kalau untuk hukuman yang disampaikan Hasnaeni benar diberikan.


Sebab yang bersangkutan diketahui bermain handphone. 

Sehingga ia dipindahkan ke ruang isolasi atas perbuatannya yang dianggap melanggar peraturan. 

"Tapi untuk makan yang disebut tidak diberikan makan itu tidak benar, ia tetap diberikan makanan sama seperti warga binaan lainnya yang ada didalam Rutan Pondok Bambu," pungkas Mariyana

Sumber: Wartakota 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita