Telan Anggaran Rp2,3 Miliar, Pembangunan Tugu Titik Nol Berbentuk Balok 1 Meter Jadi Sorotan

Telan Anggaran Rp2,3 Miliar, Pembangunan Tugu Titik Nol Berbentuk Balok 1 Meter Jadi Sorotan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -
Proyek Tugu Titik Nol di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, Tigaraksa, viral di media sosial.

Proyek yang diberi nama Taman Tugu Nol Tigaraksa tersebut saat ini masih dalam tahap pembangunan.

Namun, wujud fisiknya sudah terlihat di kawasan Puspemkab.

Pantauan Kompas.com, Jumat (19/12/2025), tugu tersebut dibangun di sebuah taman yang berada di antara Gedung Inspektorat dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang.

Tugu berbentuk persegi empat dengan tinggi sekitar satu meter tersebut berwarna ungu.

Ada tulisan 'Titik 0 KM Kabupaten Tangerang' di tugu tersebut.

Di belakang tugu terdapat sebuah bangunan berbentuk melingkar dengan pintu masuk berwarna putih.

Di sisi kanan pintu masuk terpasang logo Pemerintah Kabupaten Tangerang dan tulisan Titik 0 KM Kabupaten Tangerang.

Di dalam bangunan tersebut terdapat dua ruangan yang saat ini masih kosong, dengan sebuah pohon besar tetap dipertahankan di bagian tengah bangunan.

Proyek Pemerintah Kabupaten Tangerang ini menjadi sorotan karena anggarannya mencapai sekitar Rp2,3 miliar.

Atas hal ini, Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang, Erwin Mawandi memberikan penjelasan.

Ia mengatakan, pembangunan Tugu Titik Nol tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan satu kesatuan dengan pengembangan kawasan taman literasi digital.

Kata Erwin, Tugu Titik Nol ini awalnya dibangun Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai penanda koordinat wilayah yang penting untuk pemetaan dan pendataan kewilayahan.

"Namun kondisinya sebelumnya sudah kurang layak," ungkap Erwin kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat.

Menurut Erwin, Pemkab Tangerang kemudian meminta izin kepada BIG untuk merapikan dan memperbaiki tugu tersebut.

Izin pun diberikan, dengan catatan, fungsi dasar tugu tetap dipertahankan.

"BIG mengizinkan tugu nol ini dirapikan. Tapi kami ingin mengembangkan fungsinya. Tidak hanya sebagai monumen, tapi juga sebagai pusat literasi dan edukasi masyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan, kawasan tersebut dikembangkan menjadi taman literasi nonkonvensional berbasis digital yang ditujukan terutama bagi generasi muda.

Konsepnya menggabungkan ruang terbuka hijau dengan fasilitas edukasi modern.

"Banyak masyarakat yang berolahraga pagi dan sore di sini. Kami ingin kawasan ini juga menjadi ruang belajar. Perpustakaannya bukan konvensional, tapi dengan nuansa digital," kata Erwin.

Ke depan, taman literasi ini akan dilengkapi dengan berbagai perangkat digital seperti layar LED, komputer, dan tablet untuk menunjang pembelajaran sains, teknologi, sejarah, hingga ensiklopedia digital.

Erwin mengatakan, bangunan tersebut nantinya akan difungsikan sebagai perpustakaan modern berbasis digital, lengkap dengan perangkat teknologi penunjang.

"Kami ingin tempat ini jadi ruang belajar. Anak-anak muda yang datang, misalnya setelah olahraga, bisa belajar lewat media digital, bukan perpustakaan konvensional," kata dia.

Erwin menyebutkan, proyek pembangunan Taman Tugu Nol Tigaraksa telah berjalan sekitar tiga bulan terakhir dan saat ini masih difokuskan pada pembangunan fisik.

Sementara itu, pengisian konten dan perangkat digital ditargetkan rampung dalam waktu sekitar enam bulan ke depan.

"Sekarang masih tahap fisik. Untuk pengisian konten digital dan kelengkapan teknologi, kami targetkan rampung sekitar enam bulan ke depan," ujarnya.

"Nanti akan dilengkapi LED, komputer, tablet, dan konten digital supaya bisa dimanfaatkan secara optimal," ujarnya.

Setelah rampung, taman literasi digital tersebut akan dikelola oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip (Perpusip) Kabupaten Tangerang.

Pemerintah daerah juga merencanakan kegiatan edukatif rutin, termasuk kunjungan pelajar.

"Kami ingin ada aktivitas rutin, misalnya anak-anak sekolah datang belajar menggunakan media digital," kata Erwin.

Kawasan seluas sekitar 1.000 meter persegi itu dibangun dengan tetap mempertahankan fungsi ruang terbuka hijau (RTH).

Pepohonan besar di lokasi tidak ditebang dan diintegrasikan ke dalam desain kawasan.

Anggaran


Diketahui, berdasarkan laman Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), pembangunan tugu ini memiliki nilai pagu anggaran Rp2.331.000.000 dengan sumber anggaran APBD Kabupaten Tangerang tahun 2025.

Terkait anggaran yang ramai diperbincangkan publik, Erwin menjelaskan bahwa nilai tersebut telah melalui perhitungan rencana anggaran biaya (RAB) dan pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) karena berada di kawasan prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU).

Ia juga menanggapi komentar netizen yang menilai ukuran tugu relatif kecil.

"Wajar kalau ada komentar seperti itu karena informasinya belum utuh. Ini bukan hanya membangun tugu, tapi mengembangkan kawasan taman literasi digital yang fungsinya jangka panjang," ujar Erwin.

Lebih lanjut, Erwin menjelaskan, anggaran tersebut mencakup penataan kawasan secara menyeluruh. 

"Anggaran itu tidak berdiri untuk tugunya saja. Tugu nol hanya bagian kecil dari pengembangan kawasan taman literasi," kata Erwin.

Ia berharap masyarakat melihat proyek tersebut secara utuh. 

"Kalau dilihat sepintas memang seperti tugu. Padahal yang dibangun adalah kawasan taman literasi digital untuk kepentingan jangka panjang," tandas Erwin.

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita