Sosok Tan Sri Rais Yatim Eks Menlu Malaysia yang Tegur Keras Mendagri Tito, Kedua Orangtuanya dari Minangkabau

Sosok Tan Sri Rais Yatim Eks Menlu Malaysia yang Tegur Keras Mendagri Tito, Kedua Orangtuanya dari Minangkabau

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO
- Pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian soal bantuan dari Malaysia untuk korban bencana di Aceh berbuntut panjang.

Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia, Tan Sri Rais Yatim bahkan menyatakan kecewa dengan pernyataan Tito yang dinilaikan meremehkan bantuan tersebut.

Dilansir dari video yang diunggah akun X @Mdy_Asmara1701 pada Jumat 19 Desember 2025, Tan Sri Rais Yatim menyebut pernyataan Tito tidak pantas diucapkan oleh seorang menteri.

Ia menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan seharusnya dilihat dari niat dan manfaatnya. Bukan semata-mata berdasarkan nilai nominal yang diberikan.

Tan Sri Rais juga secara tegas meminta Tito untuk memperbaiki caranya berkomunikasi yang baik sebagai pejabat negara. Terutama ketika membicarakan hal yang menyangkut hubungan diplomatis dengan negara tetangga.

"Dengan pernyataan publik yang menunjukkan kepada dunia bahwa Malaysia hanya berkontribusi sedikit dalam bentuk 60 ribu USD, menteri yang bersangkutan diharapkan untuk belajar terlebih dahulu dalam hal ucapan, komunikasi, atau bahasa kepada tetangga," kata Tan Sri Rais Yatim, dikutip pada Sabtu 20 Desember 2025.

Teguran keras Tan Sri Rais kepada Mendagri Tito ini membuat publik ramai memberikan dukungan terhadap sang eks Menlu Malaysia.

Sosok mantan Menteri Luar Negeri Malaysia ini pun ramai dikulik oleh masyarakat Indonesia.

Diketahui, Tan Sri Rais Yatim adalah salah satu mantan pejabat pemerintah Malaysia yang memiliki darah keturunan Indonesia.

Kedua orangtua dari Tan Sri Rais berasal dari suku Minangkabau. Ayahnya, Mohammad Yatim adalah pedagang dari wilayah Jorong Pisang, Palupuh, Agam, Sumatera Barat.

Sementara sang ibu, Siandam adalah warga Kampung Sipisang, Agam yang merantau ke Jelebu, Malaysia.

Pria kelahiran Jelebu tahun 1942 ini pernah memegang beberapa posisi penting di kabinet nasional dan posisi pemerintahan Malaysia.

Dia pernah ditunjuk sebagai seorang Menteri di Departemen Perdana Menteri, Menteri Besar dari Negeri Sembilan (1978 - 1982), Menteri Tanah dan Pembangunan Daerah (1982-1984), Menteri Penerangan (1984-1986), dan Menteri Luar Negeri (1986-1987).

Ketika ia keluar dari kepemimpinan UMNO, ia kembali ke karier hukum sebagai pengacara hingga tahun 1999. Kemudian pada tahun 1999 ia kembali dalam kabinet.

Tan Sri Rais menjabat sebagai menteri luar negeri Malaysia pada tanggal 18 Maret 2008 hingga 9 April 2009.

Pada bulan Juni 2007, Rais dinominasikan sebagai calon untuk jabatan Sekretaris Jenderal Persemakmuran, setelah masa Don McKinnon yang berakhir pada Maret 2008.

Di tahun 2010, Tan Sri Rais kembali bergabung di kabinet sebagai menteri penerangan.

Pada tanggal 16 Juni 2020, ia diangkat menjadi Senator di Dewan Negara oleh Yang di-Pertuan Agong setelah ia bergabung dengan Partai Pribumi Bersatu Malaysia pada bulan Juni 2018 dan kembali aktif dalam berpolitik. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita