Kegiatan ini dipimpin oleh dr. Emi Puspitasari dari Puskesmas Karang Joang, dengan dukungan tim dosen dan mahasiswa Poltekkes Balikpapan dari Program Studi Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman pekerja tentang penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual tidak aman, penggunaan jarum suntik bersama, dan transmisi ibu-ke-anak, serta pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Materi juga mencakup tanda-gejala TB seperti batuk kronis lebih dari dua minggu, penurunan berat badan, dan keringat malam, beserta pengobatan hingga tuntas untuk cegah resistensi obat. “Selain itu, kami juga menyampaikan tanda dan gejala tuberkulosis, serta mengingatkan pentingnya menjalani pengobatan TB hingga tuntas untuk mencegah terjadinya resistensi obat,” ujar dr. Emi Puspitasari, seperti dikutip dari https://poltekkesbalikpapan.org.
Para pekerja proyek tol, yang sering bekerja di lokasi terpencil dan berpindah-pindah, merespons positif terhadap penyuluhan ini. Mereka mengaku mendapatkan informasi baru yang bermanfaat, terutama tentang langkah pencegahan seperti penggunaan alat pelindung diri (kondom), tes HIV berkala, dan vaksinasi BCG untuk TB. Seorang pekerja bernama Andi (35 tahun) berbagi, “Kami jarang dapat edukasi seperti ini. Sekarang tahu cara hindari risiko HIV saat jauh dari keluarga, dan pentingnya obat TB diminum rutin. Terima kasih Poltekkes Balikpapan!” Respons ini menjadi bukti bahwa penyuluhan Poltekkes berhasil menjangkau kelompok berisiko tinggi di sektor konstruksi, yang sering terabaikan dalam program kesehatan masyarakat.
Poltekkes Kemenkes Balikpapan, sebagai cabang Poltekkes Kaltim, memainkan peran krusial dalam kegiatan ini. Melalui Program Pengabdian Masyarakat (Pengabmas), 20 mahasiswa dan 5 dosen terlibat langsung dalam penyusunan materi dan fasilitasi diskusi. Direktur Poltekkes Balikpapan, Dr. Hj. Siti Nurhaliza, M.Kes, menekankan bahwa penyuluhan ini selaras dengan misi Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Pekerja tol IKN adalah tulang punggung pembangunan, tapi mobilitas mereka tingkatkan risiko HIV dan TB. Mahasiswa kami belajar melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) sambil edukasi PHBS, seperti cuci tangan dan hindari hubungan berisiko. Ini bagian dari upaya kami dukung Hari AIDS Sedunia untuk stigma-free Kaltim,” jelas Dr. Siti.
Sebagai tindak lanjut, Puskesmas Karang Joang berencana lanjutkan program sosialisasi serupa secara berkala, termasuk tes HIV gratis dan skrining TB untuk pekerja proyek nasional. Kolaborasi dengan Poltekkes Balikpapan juga akan diperluas ke workshop bulanan, menargetkan 500 pekerja tol IKN pada 2026. Di Balikpapan, di mana proyek IKN menjadi pusat pembangunan, pencegahan HIV/AIDS bukan lagi isu pinggiran, tapi prioritas untuk tenaga kerja yang sehat dan produktif. Dengan penyuluhan ini, Poltekkes Balikpapan membuktikan: edukasi pencegahan adalah kunci basmi pandemi—untuk Indonesia bebas HIV dan TB.
