Mulia Banget, Pemilik Minimarket di Sibolga Tulis Pesan Haru Usai Tokonya Dijarah Warga

Mulia Banget, Pemilik Minimarket di Sibolga Tulis Pesan Haru Usai Tokonya Dijarah Warga

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -
Banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) masih menyisakan duka mendalam bagi ribuan warga.

Selain menelan korban jiwa, bencana yang terjadi beruntun itu juga menyebabkan kerusakan besar pada rumah, fasilitas umum, hingga tempat usaha milik masyarakat.

Di tengah kekacauan pascabencana, sebuah video yang beredar di media sosial justru menghadirkan perspektif berbeda.

Rekaman tersebut memperlihatkan sebuah minimarket di Kota Sibolga yang menjadi sasaran penjarahan setelah pasokan logistik menipis dan bantuan belum merata.

Namun yang membuat publik tersentuh bukan aksi penjarahannya, melainkan pesan pemilik toko yang muncul menyertai video tersebut.

Dalam video itu tertulis, "Pemilik Minimarket di Sibolga Tulis Pesan Menyentuh Usai Tokonya Dijarah", tulisnya dalam keterangan video dikutip pada Senin, 1 Desember 2025.

Tak membutuhkan waktu lama hingga potongan video itu viral dan memancing gelombang respons dari pengguna media sosial.

Banyak warganet menilai bahwa pemilik minimarket menunjukkan kelapangan hati yang jarang ditemui pada situasi penuh tekanan seperti itu.

Aksi Penjarahan di Tengah Kekacauan Pascabencana


Peristiwa penjarahan minimarket itu terjadi ketika kondisi kota masih lumpuh akibat curah hujan ekstrem yang memicu longsor dan banjir bandang.

Akses keluar-masuk Sibolga sempat terputus, distribusi makanan terhambat, dan banyak warga mengaku kesulitan memperoleh kebutuhan pokok, terutama susu anak, obat, hingga sembako.

Dalam situasi mendesak itulah, sejumlah warga terlihat mengambil barang dari minimarket yang sudah tidak lagi beroperasi setelah terendam banjir.

Meski secara hukum penjarahan merupakan tindakan melanggar aturan, namun sebagian warga mengaku melakukannya karena terdesak kebutuhan hidup. Aksi itu pun memicu perdebatan di media sosial, termasuk soal etika, kemanusiaan, dan batas-batas tindakan saat bencana.

Pemilik Minimarket Tulis Pesan Mengharukan


Yang membuat publik tersentuh adalah reaksi sang pemilik minimarket. Alih-alih memarahi atau mengutuk para pelaku penjarahan, ia justru memilih menuliskan pesan menyentuh, yang kemudian direkam dan diunggah seseorang hingga viral.

Warganet yang menonton video itu menyebut pemilik toko sebagai sosok "berhati besar".

Banyak yang menilai, di saat dirinya sendiri mengalami kerugian besar, sang pemilik masih mampu bersikap bijaksana.

"Mulia banget yang punya toko.." kata netizen.

"Semoga rezekinya bertambah ya" sahut netizen lagi.

Beberapa pengguna lain menyebut bahwa empati seperti itu sangat jarang ditemui, terlebih ketika korban bencana mengalami kerugian besar dan masa depan usaha mereka belum jelas.

Gelombang komentar yang masuk tidak hanya berisi pujian, tetapi juga harapan agar pemilik minimarket tersebut mendapat bantuan dari pemerintah maupun pihak swasta untuk memulai kembali usahanya.

Beberapa netizen menuliskan bahwa ketulusan hati seperti ini seharusnya mendapat perhatian lebih.

Ada pula warganet yang mengaitkan peristiwa tersebut dengan perlunya edukasi mitigasi bencana dan distribusi bantuan yang lebih cepat agar masyarakat tidak sampai mengambil langkah nekat karena kelaparan.

Musibah yang melanda Sumatera bukan hanya menguji ketahanan infrastruktur, tetapi juga ketahanan emosional dan sosial masyarakat.

Video pemilik minimarket Sibolga yang memilih bersabar dan menuliskan pesan menyentuh setelah tokonya dijarah menjadi contoh bahwa kemanusiaan tetap dapat muncul di tengah kondisi paling sulit sekalipun.

Peristiwa ini mengingatkan bahwa setelah banjir dan longsor merusak fisik wilayah, empati dan solidaritas adalah hal yang dapat memperkuat kembali masyarakat untuk bangkit bersama.

Sumber: metropolitan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita