AI LISA Milik UGM Tak Bisa Digunakan Usai Sebut Jokowi Bukan Alumni, Error?

AI LISA Milik UGM Tak Bisa Digunakan Usai Sebut Jokowi Bukan Alumni, Error?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -
Kecerdasan buatan atau AI milik UGM yang bernama Lean Intelligent Service Assistant atau LISA terpantau sedang dalam perbaikan.

Sebelumnya, viral video LISA menyebut Jokowi bukan merupakan alumni UGM ketika menjawab pertanyaan seseorang tentang "jokowi alumni ugm".

AI LISA ini berada di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM.

Pantauan kumparan Jumat (5/12) sekitar pukul 11.00 WIB tampak sejumlah orang sedang berkerumun di depan LISA.

Salah satu dari mereka membenarkan sedang meng-update AI LISA tetapi enggan untuk diwawancarai.
Beberapa saat setelahnya ketika kumparan hendak mencoba AI LISA tertulis dalam layar sedang meningkatkan layanan.

"Halo, saya LISA. Saat ini layanan sedang ditingkatkan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik. Terima kasih telah menunggu. LISA akan segera kembali," begitu tulisan yang tertera di layar.

LISA tak merespons ketika ditanya melalui mikrofon. Hanya tampak avatar LISA berkedip-kedip dan melambaikan tangan.

Kontroversi LISA


Viral di media sosial kecerdasan buatan atau AI milik UGM yang bernama Lean Intelligent Service Assistant atau LISA menyebut Jokowi bukan merupakan alumni UGM.

Dalam video yang beredar di media sosial tampak LISA merespons pertanyaan "jokowi alumni ugm" dari seseorang sebagai berikut:

"Joko Widodo bukan alumni Universitas Gadjah Mada. Beliau menyelesaikan pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada pada Fakultas Kehutanan, tetapi tidak lulus dari sana. Sebagai seorang tokoh nasional, beliau memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang beragam sebelum akhirnya terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai Presiden Indonesia."

Penjelasan UGM


Soal hal ini, Juru Bicara Universitas Gadjah Mada Dr. I Made Andi Arsana memberikan respons. Dia membenarkan LISA merupakan hasil karya UGM melalui kerja sama dengan Botika.

"LISA merupakan bagian dari sebuah program komprehensif bertajuk UGM University Services yang dikembangkan oleh Biro Transformasi Digital dan Direktorat Kemahasiswaan UGM untuk memberikan layanan terintegrasi bagi mahasiswa dan masyarakat umum," kata Made Andi dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Kamis (4/12).

Made Andi mengatakan LISA dikembangkan untuk tujuan spesifik, tidak sama seperti produk AI komersial layaknya ChatGPT, Gemini, dan lain-lain. Basis pengetahuan LISA terbatas pada data dan informasi internal UGM terkait akademik, kemahasiswaan, administrasi, dan pengembangan diri. Namun, tidak memuat data dan informasi pribadi.

"Saat ini, UGM telah melakukan peluncuran awal (soft launching) LISA untuk mulai dimanfaatkan oleh publik sambil terus dikembangkan dan disempurnakan pengetahuannya melalui berbagai proses training. LISA hadir dalam bentuk anjungan digital interaktif yang berlokasi di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) yang bisa diakses oleh publik untuk memperoleh informasi terkait UGM," katanya.
Selayaknya AI, LISA masih terus belajar dengan asupan data internal UGM dan data informasi dari luar atau internet.

"Cara kedua dijalankan berdasarkan pertanyaan yang diberikan oleh pengguna dan hasil belajar ini tentu dipengaruhi oleh akurasi dan kebenaran informasi yang didapatkannya dari internet," katanya.

Made Andi mengatakan LISA memberikan jawaban yang tidak akurat tentang status kelulusan seorang alumni UGM bernama Joko Widodo.

"Kepada pertanyaan/pernyataan 'jokowi alumni ugm' yang diajukan seorang pengguna, LISA menjawab bahwa Joko Widodo bukan alumni Universitas Gadjah Mada. Menariknya, secara kontradiktif, LISA juga menyatakan bahwa Joko Widodo menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Kehutanan UGM. Selanjutnya LISA menambahkan bahwa Joko Widodo tidak lulus," katanya.

Menurutnya, informasi yang disajikan LISA tentang Joko Widodo tampak tidak konsisten.
"LISA menyatakan Joko Widodo bukan alumni tetapi juga menyatakan bahwa beliau menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM. Di sini terlihat bahwa informasi kedua ini membantah informasi pertama," katanya.

Inkonsistensi juga terlihat pada informasi yang menyebut Joko Widodo tidak lulus, padahal sebelumnya disebut telah menyelesaikan pendidikan di UGM.

"Inkonsistensi informasi yang disajikan LISA merupakan penegasan bahwa LISA memang tidak dirancang untuk menjawab pertanyaan tentang kelulusan seseorang. Selain itu, hal ini juga mengonfirmasi bahwa LISA memang sedang belajar untuk terus meningkatkan kemampuannya," katanya.

UGM Tegaskan Jokowi Alumninya


UGM pun kembali menegaskan Jokowi merupakan lulusan UGM.

"UGM menegaskan bahwa informasi tentang status kelulusan Joko Widodo yang disampaikan LISA tidak akurat. UGM juga telah menegaskan bahwa Joko Widodo adalah alumni yang lulus dari UGM seperti yang dinyatakan oleh Rektor UGM," pungkasnya.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita