GELORA.CO - Sebuah rumah di Jakarta Utara pada Jumat (7/11/2025) malam digeledah polisi.
Penggeledahan ini melibatkan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri bersama Densus 88.
Rumah tersebut merupakan rumah milik terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, yakni siswa aktif berinisial FN.
Dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi, petugas terlihat keluar-masuk rumah sambil membawa sejumlah bungkusan berwarna coklat.
Salah satunya ialah bungkusan yang tertulis paket berisi serbuk.
Ada juga beberapa bungkusan berwarna coklat lainnya yang juga berisi barang bukti dari dalam tempat tinggal FN, yang dibawa tim Puslabfor untuk diperiksa secara mendalam.
Rumah FN Dipasang Garis Polisi
Diketahui, dalam proses penyelidikan ini, rumah yang ditempati FN tersebut telah dipasangi garis polisi.
Warga sekitar tampak memadati area luar garis pembatas untuk menyaksikan jalannya pemeriksaan.
Hingga pukul 21.30 WIB, petugas masih melakukan penyisiran di bagian dalam rumah yang juga diketahui menjadi tempat usaha kuliner.
Rumah FN Dijadikan Usaha Kuliner
Ketua RT setempat, mengatakan, FN memang diketahui tinggal di rumah yang dijadikan tempat usaha kuliner itu.
Namun, yang bersangkutan memang diketahui jarang bersosialisasi.
"Kalau saya untuk anaknya sendiri tidak pernah lihat, karena informasinya di rumah itu jarang keluar, tidak pernah bersosialisasi dengan anak-anak sekitar, juga sama orang rumahnya juga kurang, antara pekerja di dalam rumah nggak pernah bersosialisasi, itu yang saya ketahui," ucapnya.
Sosok FN Versi Ketua RT
Danny mengatakan, FN tinggal bersama orang tuanya di rumah itu sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.
Ketika beranjak SMP, FN masih sering membawa teman-temannya belajar di rumah itu.
Namun, perilaku tertutup FN mulai terlihat ketika yang bersangkutan masuk SMA.
"Begitu pindah masuk SMA lebih tertutup," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, ledakan terjadi di masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, pada Jumat siang saat salat Jumat tengah berlangsung.
Ledakan tersebut menimbulkan kepanikan dan menyebabkan sedikitnya 54 orang yang terdiri dari pelajar dan staf sekolah mengalami luka-luka.
FN, siswa kelas XII SMAN 72 Jakarta, diduga menjadi pelaku di balik peristiwa tersebut.
Dari keterangan sejumlah saksi, FN dikenal tertutup dan kerap menjadi korban perundungan di sekolah. (*)
