Gelar Pahlawan untuk Soeharto Munculkan Polarisasi Sentimen Publik

Gelar Pahlawan untuk Soeharto Munculkan Polarisasi Sentimen Publik

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Sentimen positif maupun negatif yang muncul terkait pemberian gelar Pahlawan kepada Presiden ke-2 RI Soeharto dinilai sebagai suatu hal yang kompleks dari berbagai sudut pandang.

Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nurhayati dalam rilis penelitian kuantitatif yang dilaksanakan sejak tanggal 1 hingga 10 November 2025.

Ia menjelaskan terlepas dari dominasi angka sentimen positif gelar pahlawan diberikan kepada Soeharto, yakni sebesar 73 persen pada pemberitaan media massa dan 71 persen di media sosial X, tidak bisa dilepaskan dari sentimen negatif yang dominan di YouTube sebanyak 39 persen dan di Facebook 35 persen.




"Polarisasi sentimen ini menunjukkan bahwa pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto bukan sekadar pengakuan sejarah," ujar Neni kepada RMOL di Jakarta, Senin malam, 10 November 2025.

Lebih dari itu, ia meyakini pertarungan opini publik di kanal media sosial dan pemberitaan media massa, tidak ayal turut dipengaruhi paradigma berpikir masing-masing individu masyarakat Indonesia.

"(Ini) juga karena pertarungan narasi yang mendalam tentang identitas bangsa, keadilan, dan masa depan demokrasi," tuturnya. 

Oleh karena itu, Neni memandang keharusan bagi seluruh pihak baik pemerintah maupun masyarakat secara umum, memperhatikan dinamika arus informasi yang berkembang beberapa hari ini terkait gelar pahlawan bagi Soeharto.

"Adanya perbedaan yang signifikan antara media mainstream dan sebagian media sosial menggarisbawahi pentingnya melihat  dinamika opini publik secara holistik, tidak hanya dari satu lensa," pungkas Neni.

Sumber: RMOL 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita