GELORA.CO - Belum lama ini jagat maya tengah dibuat gaduh dengan kasus viral di sebuah pondok pesantren (ponpes) diduga kawasan Jawa Barat.
Bagaimana tidak, hal ini terjadi usai salah seorang pria diduga pengurus ponpes viral membagikan pembalut ke sejumlah santriwati.
Tidak hanya itu, dirinya juga menyebutkan perkataan kurang pantas saat tebar beberapa pembalut.
Sebagaimana dilansir Pojoksatu.id dari akun media sosial platform X milik @FaktaBerita89 pada Selasa (28/10/2025).
Dalam unggahannya, terlihat diduga pengurus ponpes tersebut tengah menebar pembalut di depan sejumah santriwati.
Tidak hanya itu, dirinya juga mendoakan agar para santriwati terkena penyakit apabila mengambil lebih dari satu pembalut.
“Ini haid semuanya? Awas coba lihat. Softex ini, pakai softex tidak?,” ucapnya dalam rekaman beredar.
“Kalau ada yang ngambil dua didoakan semoga burut (dalam istilah medis dikenal dengan hernia),” terangnya.
Tidak heran, dalam sekejap rekaman tersebut sontak ditanggapi oleh beberapa pengguna media sosial.
Di mana, mereka menilai bahwa tindakan yang dilakukan pria tersebut sudah bertentangan dengan syariat agama.
Sebab, adanya narasi merendahkan martabat wanita yang seharusnya dimuliakan sesuai dengan ajaran Islam.
“Ajaran Islam datang untuk memuliakan wanita. Tapi ada tempat yg labelnya pendidikan Islam melakukan hal sebaliknya,” cuit @dah$#!.
“Ga habis2 cara pelecehan terhadap perempuan. Sebegitu rendahnya kaum ibunya dimata pembagi pembalut,” ketik @Sim$#!.
“Gak etis, harusnya yang jadi pengurus, pengajar dan pegawai disitu perempuan semua lah,” cuitan akun @Gun$#!.
Usut punya usut, tidak lama setelah video tersebut viral, sosok terduga pria itu ternyata bernama Aa Gus Malik.
Di mana, suasana yang menjadi latar belakang pembagian pembalut itu berada di Ponpes Miftahul Huda 2 Bayasari, Ciamis, Jawa Barat.
Berdasarkan pantauan Pojoksatu.id, fenomena kontroversial ini ternyaya tidak hanya sekali terjadi.
Melainkan, melalui unggahan akun pribadi Gus Malik, terdapat sejumlah konten yang memperlihatkan sikap “arogansi” terhadap sejumlah santri. ***
Proses pembagian pembalut bagi santriwati.
— Fakta Nusantara (@FaktaBerita89) October 26, 2025
"Coba liat" kiyainya cabul banget bahasa & gesturenya.
Masih aja ada ortu yang mondokin anak perempuannya di pesantren cabul.
Komnas HAM Perlindungan Anak & Komnas Perempuan langsung mendadak budeg & buta kalau pelanggar HAM adalah kiyai pic.twitter.com/4jqnm5Oxzl
