Dinonaktifkan, Kepala SMAN 1 Cimarga Diduga Lakukan Kekerasan Fisik dan Verbal pada Siswa Merokok

Dinonaktifkan, Kepala SMAN 1 Cimarga Diduga Lakukan Kekerasan Fisik dan Verbal pada Siswa Merokok

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Banten mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan Kepala SMA Negeri 1 Cimarga, Dini Pitria.

Keputusan itu diambil setelah Dini Pitria diduga terlibat insiden penamparan siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

Kebijakan nonaktif ini diambil sebagai respons terhadap dugaan kekerasan yang dilakukan Dini Pitria dalam proses pendisiplinan siswa.


Kepala Bidang SMA Disdik Banten, Adang Abdurrahman, menjelaskan, keputusan untuk menonaktifkan Dini diambil untuk memastikan proses pemeriksaan berlangsung objektif dan belajar di sekolah tetap kondusif.


"Untuk memudahkan pemeriksaan, kepala sekolah kami bebastugaskan sementara," kata Adang di SMAN 1 Cimarga, Rabu (15/10/2025), seperti diberitakan Kompas.com.

"Saat ini masih dalam proses pemeriksaan oleh tim disiplin," lanjutnya.


Insiden ini bermula ketika seorang siswa tertangkap merokok di area sekolah.

Namun, dalam penanganan pelanggaran tersebut, Dini Pitria diduga melakukan tindakan kekerasan, baik secara fisik maupun verbal.

"Siswa melanggar tata-tertib karena merokok, tetapi dalam proses penanganannya tidak boleh ada tindakan kekerasan," kata Adang.


"Itu yang menjadi alasan kami menonaktifkan kepala sekolah karena tidak sesuai dengan semangat kami memberantas kekerasan di lingkungan pendidikan," lanjutnya.


Adang menegaskan, Disdik Banten memiliki aturan yang jelas mengenai tata cara penanganan pelanggaran siswa tanpa menggunakan kekerasan.

Proses tersebut seharusnya melibatkan pembinaan, pemanggilan orang tua, dan sistem poin pelanggaran.



"Cara menegur yang baik itu dilakukan di ruang tertutup, disertai pembinaan, dan bila perlu menghadirkan orang tua, tidak dengan kekerasan," ujar Adang.

Meski demikian, siswa yang terlibat tetap akan mendapatkan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Siswa tetap ditegur secara resmi oleh guru BK karena merokok, dan orang tuanya sudah menyadari kesalahan anaknya

Sumber: Wartakota 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita