Zulhas Ungkap Asal-usul Radioaktif Cesium-137 di Cikande: dari Besi Bekas Impor Filipina

Zulhas Ungkap Asal-usul Radioaktif Cesium-137 di Cikande: dari Besi Bekas Impor Filipina

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Zulhas Ungkap Asal-usul Radioaktif Cesium-137 di Cikande: dari Besi Bekas Impor Filipina

GELORA.CO -
  Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mendapati ada 23 kontainer yang terindikasi tercemar radioaktif radionuklida Cesium-137 (Cs-137) asal Filipina. Seluruh kontainer itu disebut telah dikirim kembali ke negara asalnya.

Zulkifli mengatakan, mulanya didapati ada 14 kontainer yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Setelah dicek, ternyata kontainer itu berisi scrap bubuk besi bekas yang mengandung Cs-137.

"Kita juga jadi korban, karena ada 14 kontainer di Priok yang kita re-ekspor, itu scrap bubuk besi bekas mengandung Cs-137, sudah kita re-ekspor 14," kata Zulkifli usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Selain itu, dia juga mendapat laporan ada lagi kontainer dengan muatan serupa yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok. Jumlahnya 9 kontainer yang segera dikirim kembali ke Filipina.

Zulkifli Hasan khawatir kontainer itu bisa mencemari produk makanan seperti udang beku jika digunakan selanjutnya. Maka, seluruh kontainer itu ditolak masuk Indonesia.

"Itu kan masuk pakai kontainer, kalau kontainernya masuk muatannya udang, nah itu bisa tercemar udangnya, nanti muat apa lagi, itu yang berbahaya. Maka ini kita untuk lakukan re-ekspor," tutur dia.

Sudah Dilarang


Zulkifli mengaku heran masih ada scrap bubuk besi yang masuk ke Indonesia. Pengakuannya, impor scrap besi bekas itu sudah dilarang sejak lama.

"Sementara yang kita tahu ini masuk itu dari besi bekas scrap, bubuk, setahu saya dulu sudah dilarang ya kok sekarang bisa lagi," ucap dia.

Dia turut menyoroti pelarangan peleburan besi yang sudah dilakukan seluruh dinua. Dia kembali heran masih ada scrap besi yang mau masuk wilayah RI. "Jadi kita kan ada di sini kan pabrik besi pak ya, peleburan besi itu di seluruh dunia sudah gak boleh namanya metode induksi. Nah itu bahan bakunya scrap bekas, gitu, sebetulnya seluruh dunia gak boleh kita kok masih ada," tandasnya.

Udang Beku Tercemar Radioaktif Tak Ganggu Rantai Pasok


Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan memastikan udang beku tercemar radioaktif tidak mengganggu rantai pasok lokal maupun ekspor. Adapun kontaminasi radionuklida Cesium-137 (Cs-137) ditemukan di kawasan industri Cikande, Serang, Banten.

Dia menjelaskan, hal ini sebagai hasil investigasi dari satuan tugas (Satgas) yang dibentuk sejak 11 September 2025 lalu. Sehingga dipastikan tidak ada penyebaran ke wilayah lain.

"Investigasi Satgas memastikan kontaminasi Cs-137 hanya terjadi di Cikande, tidak pada rantai pasok nasional maupun ekspor. Jadi hanya satu titik di Cikande," kata Zulkifli dalam Rapat Koordinasi di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Hanya Terjadi di Cikande


Tim yang dipimpinnya itu pun mengatakan telah menetapkan status khusus di kawasan yang diduga sebagai sumber paparan radioaktif. Tujuannya untuk memudahkan dekontaminasi kawasan dari radiasi radioaktif.

"Langkah-langkah sudah dilakukan. Jadi status kejadian khusus itu di Cikande, Kawasan industri Modern Cikande, di situ, agar jelas, terang hanya kawasan industri khusus Cikande Ini saya ulang-ulang lagi, tidak ada di tempat lain," tegas dia.

Sebagai informasi, udang beku yang dikirim PT Bahari Makmur Sejahtera (BMS) disebut terkontaminasi radioaktif. Temuan ini dirilis Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.

Sumber: liputan6
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita