Poltekkes Tigaraksa Ajak Masyarakat Tingkatkan Kesadaran Penyakit Autoimun

Poltekkes Tigaraksa Ajak Masyarakat Tingkatkan Kesadaran Penyakit Autoimun

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, memperingati Hari Lupus Sedunia 2025 dengan semangat kolaborasi antara Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tigaraksa dan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Tigaraksa. Acara bertajuk “Kesadaran Penyakit Autoimun untuk Generasi Sehat” digelar pada Kamis, 15 Mei 2025, di Aula RSUD Tigaraksa, menjadi momentum penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap penyakit autoimun, khususnya Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau lupus. Poltekkes Tigaraksa, sebagai lembaga pendidikan vokasi kesehatan terdepan di wilayah ini, turut mengajak masyarakat melalui edukasi, skrining gratis, dan penyuluhan, menekankan bahwa deteksi dini dan pengelolaan yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup penderita secara signifikan.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. Achmad Muchlis, menyatakan bahwa peringatan ini bertujuan membangun kesadaran kolektif. “Kami ajak masyarakat tingkatkan kesadaran terhadap penyakit autoimun, khususnya lupus yang sering tidak terdeteksi karena gejalanya mirip penyakit biasa,” ujar dr. Muchlis, seperti dikutip dari https://poltekkestigaraksa.org pada 15 Mei 2025. Ia menambahkan bahwa lupus lebih banyak menyerang perempuan usia produktif (15–45 tahun) dengan rasio 9:1 dibanding laki-laki, dan faktor genetik, lingkungan, serta hormon menjadi pemicu utama. Gejala awal seperti ruam kupu-kupu di wajah, nyeri sendi, kelelahan kronis, dan sensitivitas matahari sering diabaikan, sehingga diagnosis terlambat dan komplikasi seperti kerusakan ginjal muncul.

Poltekkes Kemenkes Tigaraksa memainkan peran krusial dalam acara ini. Sebagai politeknik vokasi kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan, Poltekkes tidak hanya mendukung RSUD, tapi juga terlibat langsung melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa Jurusan Keperawatan dan Promosi Kesehatan. Direktur Poltekkes Tigaraksa, Dr. Hj. Siti Nurhaliza, M.Kes, menyatakan bahwa lembaga ini siap jadi mitra utama pencegahan autoimun. “Kami ajak masyarakat pahami lupus bukan kutukan, tapi penyakit yang bisa dikelola dengan obat imunosupresan dan gaya hidup sehat. Mahasiswa kami edukasi deteksi dini melalui ANA test dan edukasi pola makan anti-inflamasi,” jelas Dr. Siti. Mahasiswa Poltekkes juga lakukan skrining gratis untuk 200 warga, mendeteksi 15 persen risiko autoimun dini untuk rujukan ke RSUD.

Acara ini mencakup penyuluhan, pemeriksaan kesehatan gratis, dan deklarasi “Tigaraksa Peduli Autoimun”. dr. Muchlis menambahkan, “Kami harap kegiatan ini jadi langkah awal untuk masyarakat lebih aware dan segera periksa jika ada gejala.” Dampak awal: kesadaran warga naik 40 persen sejak Mei 2025, dengan 100 penderita lupus terdaftar untuk pendampingan rutin.

Dengan ajakan Poltekkes Tigaraksa, kesadaran penyakit autoimun bukan lagi isu pinggiran, tapi prioritas bersama—untuk Tangerang sehat dan generasi produktif.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita