Poltekkes Melawi Luncurkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis: Akses Layanan Medis Merata untuk Masyarakat Pedalaman

Poltekkes Melawi Luncurkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis: Akses Layanan Medis Merata untuk Masyarakat Pedalaman

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat, yang dikenal dengan wilayah pedalaman yang luas dan tantangan akses kesehatan, kini semakin dekat dengan cita-cita pelayanan medis merata berkat inisiatif Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Melawi. Pada Jumat, 14 Juni 2024, Pemkab Melawi secara resmi meluncurkan program pemeriksaan kesehatan gratis di Puskesmas Nanga Pinoh, menjadi langkah konkret untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Acara ini tidak hanya menjadi momen simbolis, tetapi juga wujud nyata kolaborasi lintas sektor yang melibatkan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Melawi sebagai mitra utama. Dengan dukungan tenaga medis dan mahasiswa Poltekkes, program ini menargetkan ribuan warga dari berbagai kecamatan, khususnya yang tinggal di daerah terpencil seperti Nanga Pinoh dan Sekadau Hilir, sebagaimana dilaporkan oleh https://poltekkesmelawi.org.


Peluncuran program ini dibuka langsung oleh Bupati Melawi, H. Marten Rumun Nani, yang menekankan pentingnya akses kesehatan bagi semua lapisan masyarakat. "Kesehatan adalah hak dasar setiap warga. Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa warga Melawi, terutama yang tinggal di pedalaman, tidak lagi kesulitan mendapatkan pemeriksaan medis berkualitas tanpa biaya," ujar Bupati Marten, seperti dikutip dari laman RRI.co.id. Ia menambahkan bahwa Melawi, dengan luas wilayah 14.000 km² dan mayoritas penduduknya petani subsisten, sering menghadapi kendala jarak dan biaya transportasi ke fasilitas kesehatan. Program ini diharapkan menjangkau 5.000 warga dalam enam bulan pertama, fokus pada pemeriksaan rutin untuk mencegah penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan tuberkulosis (TBC).

Peran Poltekkes Kemenkes Melawi menjadi sorotan utama dalam kesuksesan peluncuran ini. Sebagai institusi vokasi kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan, Poltekkes menyediakan tim medis profesional yang terdiri dari 20 dosen, 50 mahasiswa Program Studi Keperawatan, dan Teknologi Laboratorium Medis. Mereka bertanggung jawab atas pelaksanaan pemeriksaan utama, termasuk skrining tekanan darah, gula darah, kolesterol, pemeriksaan mata dan gigi, serta tes laboratorium dasar. Direktur Poltekkes Melawi, Dr. Hj. Siti Nurhaliza, M.Kes, menyatakan bahwa partisipasi ini selaras dengan misi Tri Dharma Perguruan Tinggi. "Mahasiswa kami tidak hanya belajar teori, tapi langsung turun lapangan melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL). Ini kesempatan emas untuk menerapkan ilmu dalam konteks nyata, sekaligus berkontribusi pada program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)," jelas Dr. Siti.

Layanan yang diberikan sangat komprehensif dan gratis sepenuhnya, mencakup konsultasi dokter umum, pemeriksaan spesialis dasar, dan pembagian obat-obatan esensial. Pada hari peluncuran saja, lebih dari 200 warga memanfaatkan fasilitas ini, dengan antrean panjang yang disambut antusias. Seorang warga lansia dari Desa Nanga Pinoh, Pak Rahman (65), berbagi cerita: "Saya jarang ke dokter karena biaya dan jarak. Hari ini bisa cek tekanan darah dan dapat obat gratis. Terima kasih Pemkab dan Poltekkes!" Program ini juga terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), di mana peserta yang memenuhi syarat langsung didaftarkan untuk cakupan lanjutan.

Kolaborasi Pemkab Melawi dengan Poltekkes tidak berhenti pada peluncuran. Ke depan, program ini akan berlanjut dengan posyandu mobile ke desa-desa terpencil, pelatihan kader kesehatan oleh mahasiswa Poltekkes, dan kampanye edukasi tentang pola hidup sehat. Bupati Marten menargetkan peningkatan indeks pembangunan kesehatan Melawi dari 65 menjadi 75 dalam dua tahun. "Dengan dukungan Poltekkes, kami yakin bisa wujudkan Melawi sehat untuk semua," tambahnya.

Inisiatif ini menjadi inspirasi bagi kabupaten lain di Kalbar, di mana akses kesehatan masih menjadi isu krusial. Poltekkes Kemenkes Melawi, melalui program pemeriksaan gratis ini, membuktikan bahwa pendidikan vokasi bisa menjadi jembatan antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Dengan semangat pengabdian, Melawi melangkah menuju masa depan yang lebih sehat—di mana setiap warga, tak peduli seberapa terpencil, berhak atas layanan medis berkualitas. Peluncuran ini bukan akhir, tapi awal dari era kesehatan inklusif di pedalaman Kalbar.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita