GELORA.CO - Markas Badan Intelijen Israel Mossad di dekat ibu kota Tel Aviv menjadi sasaran rudal balistik Hizbullah pada Rabu (25/9).
Ini merupakan pertama kalinya Hizbullah mengumumkan penggunaan rudal balistik selama bertempur dengan Israel di perbatasan sejak perang Gaza dimulai 7 Oktober lalu.
Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengungkap rudal balistik yang digunakan ialah jenis Qader 1 dan diluncurkan pada pagi hari waktu setempat.
"Perlawanan Islam meluncurkan rudal balistik ‘Qader 1’ pada pukul 06.30 pagi pada hari Rabu, 25 September 2024, yang menargetkan markas besar Mossad di pinggiran Tel Aviv,” kata Hizbullah, seperti dimuat AFP.
Menurut Hizbullah, Mossad layak diserang karena diduga mendalangi ledakan ribuan alat komunikasi di Lebanon yang menewaskan puluhan orang baru-baru ini.
“Markas besar ini bertanggung jawab atas pembunuhan para pemimpin dan ledakan pager dan perangkat nirkabel,” tegas kelompok tersebut.
Sedikitnya 45 orang tewas dan lebih dari 3.000 lainnya terluka pada hari Selasa (17/9) dan Rabu (18/9) dalam ledakan yang menargetkan ribuan perangkat komunikasi nirkabel yakni pager dan walkie-talkie milik perwira Hizbullah di Lebanon.
Mossad diduga menyusupkan bahan peledak ke alat komunikasi tersebut sebelum perusahaan distributor mengirimkannya kepada Hizbullah.
Hingga kini baik Mossad maupun pemerintah Israel belum memberikan tanggapan maupun bantahan terkait ledakan alat komunikasi massal tersebut.
Aksi saling serang di perbatasan Lebanon dan Israel terus berlanjut. Awal pekan ini serangan udara Israel mengakibatkan lebih dari 500 orang Lebanon tewas, termasuk 50 di antaranya merupakan anak-anak.
Sumber: rmol