GELORA.CO - Pegiat media sosial Alifurrahman mengungkapkan alasan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mau mendukung Anies Baswedan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 jika diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Alifurrahman menilai secara pribadi, Ahok tidak bermasalah dengan Anies Baswedan meskipun dituding menjadi penyebabnya dipenjara atas kasus penistaan agama, namun permasalahan sesungguhnya terletak pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memanfaatkan kekuasaan untuk mendorong kasus tersebut diproses agar mantan Gubernur DKI Jakarta itu tersingkir dari arena pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
"Sehingga kalau ada orang yang hari ini bertanya terkait kenapa Ahok mau mendukung Anies gitu ya kalau dicalonkan oleh PDI Perjuangan ya karena memang secara pribadi dalam pribadi Ahok dia enggak ada masalah dengan Anies, masalah dia dengan kekuasaan yang dimiliki oleh Pak Jokowi," ungkapnya.
"Masalah dia adalah dengan kekuasaan yang dimanfaatkan dengan sedemikian rupa untuk kemudian mendesain terjadinya demonstrasi besar, terbesar mungkin dalam sepanjang sejarah Republik Indonesia lewat 411 dan 212 yang dihadiri oleh ratusan ribu orang," imbuhnya, dikutip dari YouTube SEWORD TV, Rabu (19/6).
Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menanggapi mengenai Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP yang mengajukan nama Anies Baswedan sebagai salah satu calon kandidat di Pilgub DKI Jakarta 2024.
Ahok mengaku tidak masalah mengenai hal tersebut, menurutnya sebagai kader PDIP dirinya harus mematuhi apa yang menjadi keputusan partai, dan yakin ada pertimbangan matang atas usulan itu.
"Keputusan ada di DPP partai. Sebagai kader yang saya pahami harus patuh dan disiplin organisasi," ujar Ahok kepada Suara.com, Selasa (11/6/2024).
Meskipun demikian, Ahok belum mau berkomentar mengenai potensi diusungnya Anies yang merupakan lawan politiknya di Pilgub DKI Jakarta 2024 karena masih menunggu keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP. "Tunggu saja keputusan PDIP," jelasnya.
Ahok pun menjelaskan untuk menngusung cagub di Pilgub DKI Jakarta 2024, pertimbangannya tidak bisa hanya dari internal, karena kursi dari pemilihan legislatif (Pileg) hanya 16, sehingga PDIP membutuhkan kerja sama dengan partai lain agar memenuhi 22 kursi.
"Yang pasti PDIP tidak bisa mencalonkan pasangan tanpa kerjasama dengan partai lain. Itu dulu faktanya," pungkasnya.
Sumber: populis