Tembak Jatuh Drone Pengintai di Kejagung, Rocky Gerung: Raksasa di Belakangnya Belum Berdamai

Tembak Jatuh Drone Pengintai di Kejagung, Rocky Gerung: Raksasa di Belakangnya Belum Berdamai

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Tembak Jatuh Drone Pengintai di Kejagung, Rocky Gerung: Raksasa di Belakangnya Belum Berdamai

GELORA.CO -
Pada Rabu 5 Juni Kejaksaan Agung menembak jatuh drone pengintai di Kejagung.

Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyelidiki asal muasal dari drone yang berhasil ditembak jatuh.

Keberadaan drone tersebut disangkut pautkan atas pengintaian yang pernah dilakukan oleh Densus 88 terhadap Jampidsus Febrie Adriansyah beberapa waktu lalu.

Rocky Gerung mengungkapkan bahwa pihak-pihak yang dapat menerbangkan drone dilingkungan Kejaksaan Agung hanyalah pihak yang memegang kekuasaan.

Menurutnya, adanya drone di Kajagung tersebut tak lepas dari penanganan kasus yang tengah ditangani oleh Kejagung.

“Meskipun Kapolri dan Kajaksaan agung mengungkapkan bahwa tidak ada masalah, namun pihak-pihak dibelakang kasus tersebut masih terus bertikai,” terangnya.

Rocky mengatakan, meskipun Kejaksaan dan Kapolri terlihat telah berdamai, namun pihak-pihak dibelakangnya belum berdamai.

“Dengan adanya drone tersebut diduga adanya pihak atau gajah-gajah dibelakangnya yang mengirimkan sinyal dan menyatakan bahwa kami belum selesai,” ungkapnya.

Selain itu Rocky juga menghkawatirkan adanya kakuatan lain diluar Kejaksaan dan Polri yang bermain dalam kasus ini, di mana hal ini juga menjadi sebuah pertanyaan besar.

Rocky juga menyinggung terkait dengan pergantian kepemimpinan yang akan segara terjadi.

“Ada beberapa pihak yang cemas bahwa pebisnis atau mungkin koruptor bahwa Kejagung serta Kapolri akan all out, sehingga mereka memanfaatkan kondisi ini untuk memancing di air yang keruh,” tambahnya.

Dalam akun youtubenya, Rocky juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi megatakan tidak ada masalah.

“Itu artinya masih ada masalah yang belum selesai dan hingga saat ini masih belum ada pernyataan yang final,” paparnya.

Sedangkan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada oknum Densus 88 yang melakukan pengintaian yaitu Bripda IM mengakui jika dirinya melakukan penguntitan Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah bersama 9 anggota Densus 88 lainnya.

Anggota Densus yang terlinat antara lain tujuh oknum anggota Densus 88 Satgas Jawa Tengah yang diduga terlibat, yaitu Briptu Ary Setyawan, Briptu Irfan Maulana, Briptu Bayu Aji, Briptu Agung, Briptu Faizin, Briptu Jadi Antoni dan Brigadir Imam.

Sementara itu, terdapat juga dua oknum anggota Densus 88 dari satuan Jawa Barat, mereka adalah Briptu Doni dan Tomi Nugraha alias Fahmi.

Sumber: disway
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita